Rabu 27 Jun 2012 14:07 WIB

Inilah Cara Tepat Atasi Disfungsi Ereksi, Bukan Obat Kuat!

Rep: susie evidia/ Red: Endah Hapsari
Gagal ereksi alias impotensi menjadi pertanda ada gangguan jantung pada seorang pria. (ilustrasi)
Foto: www.bee-health.com
Gagal ereksi alias impotensi menjadi pertanda ada gangguan jantung pada seorang pria. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika mulai mengalami gangguan ereksi, dokter akan menyarankan untuk mencari penyebab utama kekerasan penis yang tidak optimal. Terapi farmakologis dapat menjadi salah satu jalan keluarnya. Dr Heru H Oentoeng M Repro SpAnd dari Asosiasi Seksologi Indonesia mengingatkan, agar menghindari penggunaan obat-obat kuat di pinggir jalan. “Tidak jelas pembuatannya,” katanya.

Selain itu, Heru mengingatkan pula, untuk mewaspadai obat-obat palsu yang beredar di pasaran. Obat-obat itu biasanya tidak melalui uji klinis sebelumnya, dibuat di tempat yang kurang higienis, bahkan ka dang mengandung bahan-bahan beracun.

Kalaupun menggunakan terapi farmakologis, ia mengingatkan, agar tidak bergantung pada obat kuat. “Setelah dinyatakan sembuh, hentikan. Tidak perlu lagi mengonsumsi obat,” katanya.

Gangguan ereksi bisa dihindari dengan olahraga. Dr Rachmad Wisnu Hidayat SpKO menjelaskan, olahraga 15–30 menit setiap hari secara teratur menyehatkan tubuh, melancarkan peredaran darah, termasuk di bagian genital sehingga dapat meningkatkan libido.

Pakar Dokter Olahraga dari FKUI ini menambahkan, perlunya olahraga khusus, yakni senam kegel. Selama ini, senam tersebut hanya dikenal dan dilakukan perempuan, ternyata pria pun dianjurkan mela kukannya.

Saat melakukan senam kegel, otot-otot da sar panggul menjadi aktif bekerja. “Makanya, senam kegel ini bagi pria berperan pada proses ereksi sebagai terapi untuk mengendalikan ejakulasi prematur dan memperbaiki fungsi ereksi,” tuturnya.

Untuk mencegah gangguan ereksi, Dr Rachmad Wisnu Hidayat SpKO menyarankan olahraga secara teratur. Olahraga yang bisa dilakukan di antaranya jalan cepat, joging (untuk yang berat badannya ideal), bersepeda, dan renang. Intensitas olahraga

dilakukan dalam kecepatan sedang. Maksudnya, pernapasan masih normal tidak terengah-engah.

Olahraga ini dapat dilakukan dalam seminggu sekitar dua hingga tiga kali harus ada selang-seling. Bila ingin maksimal, dilakukan setiap hari. Durasinya dapat dilakukan minimal 30 menit dan maksimal 60 menit, kecuali penderita obesitas selama 90 menit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement