Jumat 29 Jun 2012 04:09 WIB

Inilah Dampak Wanita Hamil Kerja Terlalu Lama

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
Ibu hamil yang bekerja. ilustrasi
Foto: .
Ibu hamil yang bekerja. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM-- Studi terbaru menunjukkan ibu hamil yang bekerja selama lebih dari 25 jam seminggu, cenderung memiliki bayi yang lebih kecil. Berat bayi cenderung hanya 2 kilogram, berat tersebut di bawah rata-rata berat normal bayi lahir.

Para ilmuan juga menemukan adanya hubungan antara lamanya wanita berdiri saat bekerja dengan ukuran bayi mereka saat lahir. Umumnya wanita yang sering berdiri dalam pekerjaannya, seperti mengajar atau menjual barang, lebih mungkin memiliki anak dengan ukuran kecil.

Salah satu penjelasannya, adalah pekerjaan yang lebih menuntut fisik dapat mengurangi aliran darah ke plasenta. Dengan begitu, juga berimbas pada pembatasan jumlah nutrisi dan oksigen ke janin.

Para ahli belum menemukan mengapa bekerja berjam-jam di kantoran juga memiliki efek yang sama. Mereka menduga, stres sebagai salah satu penyebabnya. Namun mereka berpendapat, meskipun bayi kecil, belum tentu tak sehat. Hanya saja bayi tersebut memiliki resiko lebih tinggi terkait masalah pernapasan, kelainan jantung, dan kondisi yang mempengaruhi pencernaan.

Ada juga bukti bahwa, mereka beresiko lebih tinggi pada kesulitan belajar dan perkembangan di kemudian hari. Para peneliti dari Pusat Medis di Universitas di Rotterdam, Belanda. Survei dilakukan pada 4.680 ibu hamil yang tengah mengandung selama 30 minggu.

Hasilnya, mereka yang bekerja lebih dari 25 jam seminggu memiliki bayi dengan berat sekitar 1,48 - 1,98 kg. Serta lingkar kepala hampir 1 cm lebih pendek. Hasil tersebut sama dengan wanita hamil yang menghabiskan waktu bekerja sambil berdiri, selama kehamilannya.

Para penulis studi dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine yang dilansir Daily Mail, menyampaikan bahwa perusahaan harus lebih banyak membuat wanita hamil bisa bekerja senyaman mungkin. "Mengoptimalkan lingkungan kerja penting, karena partisipasi perempuan pada usia reproduksi dalam angkatan kerja terus meningkat," ujar para peneliti.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement