Selasa 03 Jul 2012 10:11 WIB

Anda Gemuk atau Kurus? Coba Ukur Tubuh dengan Cara Ini

Rep: Nina Chairani/ Red: Endah Hapsari
Ukur lingkar perut/ilustrasi
Foto: .
Ukur lingkar perut/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana mengukur seseorang gemuk atau tidak? ''Untuk menentukannya tidak boleh hanya dengan berkaca,'' kata dokter gizi, dr Fiastuti Witjaksono MS, SpGK.

Cara mudah untuk melihat seseorang gemuk atau tidak adalah dari indeks massa tubuh (IMT). Indikator ini, lanjut Fiastuti, dipakai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan institusi-institusi kesehatan.

Yang dimaksud IMT atau body mass index (BMI) adalah berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) kuadrat. Misalnya berat badan seseorang 63 kg dan tinggi badan 1,80 m, maka IMT dia adalah 19,4.

Menurut WHO-WRPO pada 2008, berat badan disebut ideal atau gemuk bila memenuhi kriteria sebagai berikut:

Berat Badan  IMT

------------------------------------

Normal  18,5-22,9

Kurang   kurang dari 18,5

Lebih  lebih dari 23

Pra obesitas 23-24,9

Obesitas I  25-29,9

Obesitas II  lebih dari 30

------------------------------------

Maka, orang tersebut memiliki berat badan normal karena IMT-nya 19,4. Sementara itu, bila IMT lebih dari 25 itu berarti sudah dapat disebut obesitas. Bagaimana Anda?

Fiastuti mengatakan, angka 25 tersebut khusus untuk orang-orang Asia Pasifik. Sedangkan di Barat, angka 25-30 masih dimasukkan kategori pra obesitas. Di sana, kategori obesitas bila angka IMT-nya lebih dari 30.

Di Indonesia, untuk menyebut seseorang obesitas bila angka IMT-nya sebesar 23-25. Mengapa demikian? Kata Fiastuti, itu terkait dengan masalah penyakit. ''Dengan angka itu saja sudah cukup banyak penyakit yang ditimbulkan,'' tutur wanita kelahiran Yogyakarta, 7 Februari 1954.

Risiko penyakit yang ditimbulkan dari IMT lebih dari 25 antara lain diabetes dan gangguan kesuburan reproduksi. ''Berdasarkan penelitian HISOBI (Himpunan Studi Obesitas Indonesia - Red), IMT sedikit di bawah 23 pun sudah berisiko penyakit,'' lanjutnya. IMT berhubungan dengan massa lemak pada pria dan wanita. Umumnya jika IMT tinggi, lemak tubuh lebih banyak.

Kriteria kegemukan juga dapat diukur dari berat badan. Disebut ideal bila berat badan memenuhi rumus (tinggi badan - 100) x 1 kg. Misalnya, tinggi badan seseorang 155 cm, maka berat badan idealnya (155-100 kg) adalah 55 kg.

Sementara berat badan disebut idaman kalau memenuhi rumus 90 persen x  (tinggi badan - 100) x 1 kg. Maka, dengan tinggi badan 155 cm maka berat badan 49,5 kg.

Cara lain mengukur kegemukan adalah dengan mengukur lingkar pinggang. ''Ini cara paling mudah dan paling menggambarkan lemak di perut,'' ucap dokter spesialis gizi klinik pada Klinik Spesialis Semanggi itu.

Batas lingkar pinggang normal pria adalah kurang dari 90 cm, dan untuk wanita kurang dari 80 cm. Menurut Fiastuti, lemak perut paling berhubungan dengan penyakit karena kelebihan lemak di daerah perut meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.

Lemak adalah salah satu bagian dalam tubuh setiap orang selain otot dan cairan. Untuk mengukur besarnya kadar lemak dalam tubuh ada alat yang disebut body composition analyzer atau body fat analyzer. Kadar lemak dalam tubuh yang normal adalah 20-27 persen untuk wanita dan 18-20 persen bagi pria.

''Makin tua, komposisi lemak makin banyak. Makin muda, makin ke arah angka 20,'' kata narasumber berbagai acara kesehatan/nutrisi pada berbagai TV, radio, majalah, tabloid dan koranitu. ''Alat ini juga bisa untuk mengukur usia seseorang,'' tegasnya.

Orang tua bisa dilihat dari lemak di perutnya. Walau kurus, kalau perutnya besar pertanda orang tersebut tua. ''Jadi, jika ingin tampak muda, jaga perut Anda,'' pesan Fiastuti. Sudah banyak penelitian yang menyebutkan, berat badan normal tapi kalau perut gendut penyakit akan lebih banyak yang datang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement