REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bagi para pengidap penyakit maag, tentu sangat menghindari puasa. Namun, pemikiran tersebut dinilai sudah tidak relevan.
Sebab, sakit maag fungsional dapat disembuhkan dengan menjalani ibadah puasa Ramadan.
"Dengan berpuasa tidak makan dan tidak minum selama kurang lebih 14 jam, akan membuat perubahan tingkat asam lambung menjadi berubah," kata kata dokter penyakit dalam dari Divisi Gastroenterologi RSCM-FKUI, Dr. H. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB dalam sebuah simposium di FKUI-RSCM, di Jakarta, Senin (9/7).
Dia mengungkapkan puasa akan meningkatkan kadar gastrin dan menurunkan kadar asam lambung, karena selama puasa terjadi perubahan metabolisme akibat pembatasan makanan dan minuman.
"Lebih dari 60 persen pasien sakit maag fungsional dapat sembuh karena berpuasa, dan metabolisme tubuh kembali normal usai berpuasa," ujar Ari yang menambagkan obat maag harus tetap diminum untuk menekan kadar asam lambung.
Ari mengemukakan, sakit maag fungsional dapat sembuh setelah menjalani puasa selama 30 hari karenapola makan saat berpuasa menjadi lebih teratur.
"Otomatis konsumsi rokok, camilan berlemak dan kopi yang banyak mengandung gas juga berkurang," kata Ari yang menyebutkan bahwa rokok, camilan berlemak dan kopi adalah tiga hal yang memicu sakit maag fungsional.
Sakit maag fungsional terjadi akibat makan yang tidak teratur, kebiasaan memakan camilan yang berlemak, terlalu banyak minum kopi atau soda, merokok, serta stress, papar Ari.