REPUBLIKA.CO.ID, Dalam masyarakat saat ini dikenal berbagai jenis diet untuk menurunkan berat badan secara cepat. Tak jarang di antara mereka melakukan diet tanpa mempertimbangkan efek buruk yang ditimbulkan. ''Diet yang baik adalah yang dapat mengurangi berat badan paling banyak 1 kg per minggu,'' ujar dr Sri Sukmaniah, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Sedangkan program-program diet yang banyak ditawarkan kepada masyarakat, menurut Sri, tampaknya perlu diwaspadai. Betapa tidak, mereka memberi iming-iming yang sungguh bombastis yaitu menurunkan berat badan sampai 10 kg dalam sebulan.
Lebih jauh Sri menyebutkan ada empat jenis diet yang berbahaya itu, yakni diet puasa, diet VLCD (Very Low Calorie Diet), diet rendah karbohidrat-tinggi protein-tinggi lemak, dan fad diet (contohnya: diet rendah kalori).
Keempat jenis diet tersebut bisa menimbulkan gangguan-gangguan yang berbeda namun sama bahayanya. Diet VLCD misalnya, bisa menimbulkan gangguan antara lain tubuh kehilangan banyak cairan, protein, elektrolit natrium dan kalium. ''Ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan organ tubuh lainnya.''
Sementara itu, gangguan yang bisa ditimbulkan oleh pelaksanaan diet rendah karbohidrat-tinggi protein-tinggi lemak juga tidak kalah berbahayanya, yakni menghasilkan banyak zat racun yang berbahaya bagi tubuh dan membebani kerja organ hati dan ginjal untuk membuang zat-zat racun tersebut. Diet jenis ini juga meningkatkan resiko kekurangan zat-zat gizi penting, antara lain vitamin C, dan B1.
Jadi, diet seperti apa yang sebaiknya diterapkan? Yang terbaik, menurut Sri, adalah menerapkan diet rendah kalori seimbang serta tinggi serat. Caranya, makanlah banyak sayur dan buah. Gampang bukan?