REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Sebuah penelitian baru di Inggris menunjukkan, meditasi selama sedikitnya 11 jam berdampak baik bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Meditasi juga dapat memperbaiki masalah sumsum otak, yang kerap rusak akibat konsumsi aspartam (pemanis buatan) secara berlebih.
Aspartam merupakan salah satu pemanis buatan yang banyak digunakan secara luas. Konsumsi berlebih makanan yang mengandung aspartam dapat menyebabkan masalah sumsum otak. Efek dari menelan bahan kimia ini sangat serius. Kerusakan sumsum otak di wilayah cingulate anterior dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas saraf di daerah ini. Masalah ini akan membuat otak terkait masalah mental seperti ADHD, ADD, demensia, depresi bahkan skizofrenia.
Mengurangi perasaan marah, depresi, gelisah dan kelelahan dapat menurunkan kadar hormon stres yakni kortisol. Perubahan itu meliputi perbaikan suasana hati, salah satunya melalui meditasi. Gerakan meditasi dan pelatihan tubuh dapat mengaktifkan area otak yang kekurangan sumsum otak. Dengan meditasi maka pada otak akan tumbuh serat saraf baru.
Melatih integritas tubuh dan pikiran merupakan salah satu bentuk meditas dan pelatihan kesadaran yang diadaptasi dari Cina. Ini memberikan perspektif baru mengenai bagaimana fungsi otak dapat ditingkatkan, dengan penggunaan terapi murah. Hal ini lebih baik dibanding menggunakan obat-obat mahal untuk mengobati kerusakan pada otak.