Senin 23 Jul 2012 13:11 WIB

Inilah Kebiasaan Buruk Pemicu Sembelit

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Endah Hapsari
Hindari menunda keinginan buang air besar (BAB), karena dapat memicu sembelit.
Foto: corbis
Hindari menunda keinginan buang air besar (BAB), karena dapat memicu sembelit.

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut Nutrition-and-you.com, orang dikatakan mengalami sembelit apabila hanya buang air besar tiga kali dalam seminggu, atau kurang dari itu. Sembelit ini juga bisa diindikasikan bahwa orang tersebut mengalami kesulitan buang air besar karena feses (kotorannya) keras. Sembelit, atau yang biasa disebut dengan konstipasi, dibagi menjadi konstipasi primer dan sekunder.

Konstipasi primer merupakan konstipasi fungsional, yakni tidak ditemukan kelainan organik maupun biokimiawi di dalam tubuh setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan konstipasi sekunder merupakan konstipasi yang disebabkan penyakit lain. Seperti diabetes mellitus, hipotiroid, dan kanker usus besar. Jika usia seseorang berkisar 20 hingga 40 tahun, mengalami konstipasi sekunder, dan ada kelainan setelah diperiksa, dokter akan memeriksa lebih lanjut.

Menurut dokter dari Divisi Gastroen terologi RSCM Jakarta, Ari Fahrial Syam, wanita muda yang berusia 20 hingga 30 tahun, diklaim lebih banyak yang mengalami sembelit daripada kaum pria. Hal itu terjadi karena umumnya wanita kerap menunda membuang air besar karena berbagai alasan. Kebiasaan buruk ini akan membuat usus semakin tidak terlatih untuk menge luarkan kotoran secara normal.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Jakarta menunjukkan dari 271 pekerja perempuan, 47 persennya mengalami gangguan sembelit. Stres juga menjadi faktor yang mempengaruhi masalah sembelit pada perempuan. Menangani banyak pekerjaan yang identik dengan kehidupan perempuan menjadi penyebab stres yang mendorong sembelit.

Sembelit juga disebabkan sejumlah faktor lain. Seperti genetik, psikis, konsumsi serat seperti sayur dan buah-buahan yang kurang, kurang minum air putih, dan juga kurang olahraga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement