Senin 23 Jul 2012 05:40 WIB

Lindungi Anak dari Batuk Pertusis, Ini Caranya

Rep: MG05/ Red: Dewi Mardiani
Batuk. Ilustrasi
Foto: .
Batuk. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Batuk Pertusis atau rejan pernah menjadi ancaman mengerikan untuk anak-anak Amerika Serikat (AS), ada ratusan ribu kasus dilaporkan setiap tahun. Namun dengan vaksinasi, kejadian penyakit ini pun dianggap makin menurun.

Meski demikian, pada kenyataannya penyakit ini tidak pernah punah, dan sekarang sudah ada lonjakan kasus. Hampir 18.000 kasus sepanjang tahun ini, bahkan pejabat kesehatan mengatakan kasus ini seperti menjadi epidemi nasional terburuk. Penyakit seperti ini sudah tersebar ke berbagai negara di dunia.

Ada beberapa langkah yang wajib diperhatikan orang tua supaya anaknya tidak terjangkit penyakit seperti ini,  di antaranya:

1. Pastikan anak Anda mendapatkan vaksinasi batuk rejan atau pertusis. Ada lima dosis, dengan suntikan pertama pada usia 2 bulan dan terakhir antara 4 dan 6 tahun. vaksinasi ulang dianjurkan sekitar di usia 11 atau 12 tahun. Vaksinasi ini diberikan rutin. Fungsinya juga sama dengan melindungi anak dari difteri dan tetanus.

2. Lindungi diri sendiri. Orang dewasa yang ada di sekitar anak-anak harus mendapatkan suntikan booster terhadap batuk rejan, sehingga mereka tidak menularkannya kepada anak-anak, yang paling rentan terhadap batuk rejan. Sembilan anak muda tewas sepanjang tahun ini. Booster untuk remaja dan orang dewasa, yang disetujui pada tahun 2005, dikombinasikan dengan booster tetanus. Orang dewasa seharusnya mendapatkan suntikan ini setiap 10 tahun atau lebih.

3. Vaksin tidak sempurna: tidak ada vaksin yang 100 persen efektif. Artinya, orang masih bisa terjangkit penyakit walau sudah divaksin. Namun, lebih baik diberikan vaksinasi daripada tidak sama sekali. Dalam epidemi saat ini, para ahli sedang menyelidiki apakah suntikan di masa kecil dan booster mampu menawarkan perlindungan lebih lama daripada yang diperkirakan sebelumnya.

4. Perhatikan untuk gejala: penyakit ini biasanya dimulai dengan gejala seperti flu yang dapat mencakup pilek, hidung tersumbat, demam ringan, dan batuk ringan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan orang tua ke dokter jika mereka atau anak-anak mereka menderita batuk lama atau berat, muntah, dan kelelahan. Penyakit ini menyebar melalui batuk atau bersin. Batuk rejan dapat diobati lebih cepat dengan antibiotik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement