REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI---Selama musim kemarau, kasus penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan diare mulai mengalami kenaikan. Oleh karenanya, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaannya.

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jumlah warga yang terkena penyakit ISPA pada Juni 2012 mencapai sebanyak 5.917 orang. Pada Mei lalu kasusnya hanya mencapai sejumlah 5.332 orang penderita. 

Data penderita ISPA pada Juli masih dilakukan pendataan. Sementara total kasus ISPA dari Januari hingga Juni telah mencapai sebanyak 32.832 orang. Sehingga rata-rata warga yang terkena ISPA setiap bulannya mencapai sejumlah 5.472 orang.

‘’Saat musim kemarau, potensi penyebaran ISPA semakin meningkat,’’ terang Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M), Dinkes Kabupaten Sukabumi, Yogi Rosbianto. 

Satu pemicunya adalah banyaknya debu yang berterbangan di pinggiran jalan maupun tempat tinggal warga.

Gejala-gejala penyakit ISPA di antaranya batuk, flu, dan sakit pada tenggorokan. Kebanyakan penderita merupakan balita dan anak kecil yang tersebar di 47 kecamatan se Kabupaten Sukabumi.

Yogi mengungkapkan, selama ini ribuan penderita ISPA telah ditangani oleh tenaga medis baik puskesmas maupun rumah sakit. Ke depan, keberadaan puskesmas yang berada di seluruh kecamatan telah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi kenaikan kasus.

Warga juga diharapkan untuk menggiatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Upaya ini untuk menekan penyebaran sejumlah penyakit yang disebabkan lingkungan yang kotor.

Ikuti Whatsapp Channel Republika