Senin 20 Aug 2012 06:02 WIB

Bangun Tidur tapi Tubuh tak Segar? Inilah Pemicunya

Rep: Anjar Fahmiarto/ Red: Endah Hapsari
Tertidur
Foto: istockphoto
Tertidur

REPUBLIKA.CO.ID, Tidur yang sehat merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Camille Peri, peneliti gangguan tidur dari Amerika Serikat, menyatakan hasil penelitian menunjukkan kekurangan tidur dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, penurunan daya ingat, serta penurunan produktivitas kerja.

Bahkan, bila kurang tidur ini berada dalam tahap kronis, akan meningkatkan risiko penyakit tertentu. Di antaranya serangan jantung, gagal jantung, denyut jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Penelitian menunjukkan, kurang tidur diketahui dapat meningkatkan kadar kortisol. Kadar kortisol ini erat kaitannya dengan resistensi tubuh terhadap insulin. Kondisi kurang tidur juga akan menghambat fungsi pankreas. Kedua zat tersebut erat kaitannya dengan penderita diabetes.

Sementara itu, tidur berlebihan juga tidak bagus untuk kesehatan dan membuat badan terasa lemas. Beberapa penelitian, seperti dikutip dari idiva.com, menunjukkan efek negatif dari kelebihan tidur.

Ahli medis asal India, Dr Prakash Lulla, mengungkapkan, tidur terlalu banyak bisa menyebabkan diabetes, hipertensi, migrain, dan meningkatnya risiko penyakit jantung. ‘’Jika seseorang tidur ter lalu lama, itu bisa menjadi tanda adanya masalah pada sistem tiroid, kelainan pusat saraf, atau kelainan metabolisme,’’ katanya.

Prakash mengatakan, tidur yang baik idealnya adalah enam hingga delapan jam setiap hari. Tidur sehat tidak hanya dilihat dari segi kuantitas, tapi juga kualitas. Tidur berkualitas dipengaruhi oleh pola makan. ‘’Sebaiknya, hindari atau kurangi konsumsi makanan cepat saji. Pilihlah makanan yang dibuat dari bahan segar dan alami. Dengan begitu, kualitas tidur menjadi lebih baik dan tubuh akan terasa fit,’’ kata Prakash.

Pakar kesehatan tidur, dr Andreas Prasadja, mengatakan, kebutuhan tidur harus tercukupi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. 

Ade menambahkan, jika tidur malam belum mencukupi, kita bisa meluangkan waktu beberapa menit untuk melakukan power-nap pada siang hari. Power-nap adalah tidur siang sejenak, tapi berkualitas. Cara ini bisa dilakukan sehabis shalat Zhuhur selama 20 hingga 30 menit. ‘’Power-nap tidak perlu lama-lama. Ini hanya untuk memulihkan kembali energi. Tidur siang kalau terlalu lama kadang malah pusing,’’ kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement