REPUBLIKA.CO.ID, Setiap pria pasti pernah terserang DE (disfungsi ereksi). Menurut penelitian, hampir satu dari tiga pria berusia lebih dari 40 tahun mengalami masalah ereksi ringan hingga berat.
Yang dimaksud DE adalah ketidakmampuan alat vital pria untuk bertahan lama saat ereksi, atau untuk ereksi untuk melakukan hubungan intim normal dengan pasangannya. Ada banyak penyebabnya, secara fisik maupun psikis.
Penyebab fisik antara lain :
* Penyakit. Sejumlah penyakit dapat menyebabkan DE, yaitu diabetes melitus (sakit gula), kolesterol tinggi, dan beberapa jenis operasi seperti operasi pada prostat dan penis.
* Merokok. Kebiasaan merokok bisa menjadi penyebab DE karena nikotin dalam rokok yang terserap oleh darah akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, termasuk penyumbatan pembuluh darah dalam alat vital pria.
* Obatan-obatan. Pemakaian obat-obatan tertentu -- seperti obat antihipertensi, antidepresi, barbiturat, hormon estrogen, mariyuana, narkotik, dan obat penenang -- dengan dosis tinggi dan tidak terkontrol bisa menyebabkan impotensi.
* Minuman dan makanan. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi dapat menyumbat pembuluh darah.
DE itu sendiri sebenarnya bisa juga berarti gejala-gejala penyakit lain, yang bahkan mungkin serius, di antaranya diabetes, depresi dan kekhawatiran, penyakit kardiovaskuler, luka urat saraf tulang belakang, penyakit Parkinson, bedah prostat, multipel sklerosis, dan usia tua.
Penanganan kasus-kasus DE karena faktor fisik tergantung pada faktor penyebabnya. Bila penyebabnya rokok, makanan berkolesterol tinggi, atau minuman beralkohol maka harus menghindari konsumsi makanan dan minuman tersebut. Sementara, bila penyebabnya DM maka harus diet, menjaga kadar gula darah tetap terkontrol, dan minum obat sesuai anjuran dokter.
Kasus-kasus DE sering kali dapat ditangani dengan berhasil. Ada sejumlah terapi yang tersedia. Untuk itu pasien dengan keluhan DE harus segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Karena DE merupakan masalah berdua dengan pasangan, maka disarankan setiap pasangan datang bersama ke dokter untuk berkonsultasi. Perlu pemahaman bersama dan saling mendukung.