Sabtu 15 Sep 2012 08:16 WIB

Sering Lembur? Inilah Ancaman untuk Kesehatan Anda

Terserang sakit jantung
Foto: thetransferfactorindonesia.com
Terserang sakit jantung

REPUBLIKA.CO.ID, Anda sering lembur? Sebaiknya mulai lebih berhati-hati. Pasalnya, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bekerja lebih dari delapan jam sehari ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 80 persen.

Para peneliti mengatakan, jam kerja yang panjang bisa membebankan ribuan karyawan untuk terkena risiko serangan jantung dan stroke. Peringatan ini datang setelah dilakukannya analisis dari 12 penelitian sejak 1958 lalu, yang melibatkan total 22.000 orang dari seluruh dunia.

Analisis, oleh para ilmuwan di Finnish Institute of Occupational Health, menemukan bahwa mereka yang bekerja lebih panjang dari delapan jam sehari memiliki 40-80 persen berkesempatan besar terkena penyakit jantung.

Ukuran peningkatan yang bervariasi ini tergantung pada bagaimana penelitian masing-masing tersebut dilakukan. Tingkat efek yang lebih menonjol ketika peserta diminta berapa lama mereka bekerja. Ketika peneliti memonitor jam kerja, peningkatan risiko penyakit jantung tercatat 40 persen.

Peneliti utama Dr. Marianna Virtanen mengatakan efek bisa disebabkan karena “kerja yang terlalu lama dan terkena stres.” Pemicu lainnya bisa dari kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya olahraga karena waktu luang terbatas.

Para pekerja setengah baya yang punya jam kerja selama 55 jam atau lebih seminggu memiliki fungsi otak yang lebih buruk daripada mereka yang bekerja tidak lebih dari 40 jam. Tak hanya itu, mereka juga memiliki skor rendah pada tes untuk mengukur kecerdasan, memori jangka pendek dan mengingat kata.

Di Inggris, para karyawannya dikenal memiliki jam kerja yang terpanjang di Eropa, dengan karyawan full-time rata-rata 42,7 jam per minggu. Di Jerman biasanya bekerja selama 42 jam, sementara Denmark bekerja selama 39,1 jam.

Diperkirakan bahwa lebih dari 5 juta orang di Inggris setiap tahunnya memiliki jam kerja ekstra agar bisa bertahan pada pekerjaan mereka. Namun, menurut penelitian terbaru ini menyatakan bahwa jika dilakukan dalam jangka panjang bisa membahayakan kesehatan para pekerja.

“Ada beberapa potensi mekanisme yang mungkin mendasari hubungan antara jam kerja yang panjang dan penyakit jantung,” ujar Dr. Virtanen seperti dikutip Daily Mail.

Selain terkena stres psikologis, Dr. Virtanen menambahkan bahwa pemicu lainnya bisa dari meningkatnya tingkat hormon stres kortisol. 

sumber : duniafitnes.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement