Senin 15 Oct 2012 09:06 WIB

Mau Sehat, Hindari Pedikur Ikan

Rep: Umi Lailatul/ Red: Dewi Mardiani
Terapi ikan. Ilustrasi
Foto: The Straits Times
Terapi ikan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Mempercantik kulit dengan berendam di air bersama ikan Garra Rufa memang cukup menyenangkan. Cara ini juga telah dikenal sebagai salah satu jenis terapi kecantikan yang sudah populer di beberapa negara, termasuk Indonesia. Namun, tahukah anda kalau terapi ini ternyata berbahaya?

Seperti dikutip dari Times of India, Ahad (14/10), para ahli memperingatkan metode kecantikan ini cukup berbahaya, karena dapat menyebarkan infeksi penyakit seperti Hepatitis C. Para dokter memperingatkan pedikur ikan ini dapat menyebarkan infeksi melalui luka terbuka dan berakibat pada penyakit Hepatitis C.

Terapi ini banyak disukai di negara-negara Asia Timur. Sementara itu, pedikur ikan ini telah dilarang di negara bagian Amerika Serikat, seperti Florida, Texas, New Hampshire, dan Washington. Mereka khawatir akan adanya infeksi yang dapat menyebar melalui luka terbuka.

Kekhawatiran itu bertambah saat melihat kondisi bak yang digunakan untuk pedikur ini. Bak yang digunakan kecil, terbatas dan digunakan oleh banyak orang.  Ini bisa menjadi sarang penyebaran mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan.

Dermatolog asal Mumbai, India Dr Swasti memperingatkan konsekuensi berat dari terapi ini. "Pedikur ikan ini memang tampak menyegarkan. Namun, ini dapat mempengaruhi kulit anda dan dapat menyebabkan infeksi kaki pada beberapa orang,'' kata Swasti.

Dia menilai penyakit tak hanya ditularkan melalui kontak antar permukaan kulit tapi juga adanya luka terbuka. Luka terbuka bisa membuka peluang kontak dengan darah atau bakteri dari orang lain dan juga ikan. Tak hanya itu, ancaman penyakit mematikan lainnya adalah HIV.

Dokter kulit lainnya, Dr SS Trasi, mengungkapkan bagaimana kulit seseorang yang halus dapat menderita. ''Selama perawatan ini, seseorang merendamkan kakinya dalam air hangat bersama dengan ikan kecil ompong. Ikan ini akan memakan kulit mati. Namun, terkadang mereka juga menggigit kulit dengan luka terbuka,'' kata Trasi.

Sementara itu, pakar kulit lainnya Risha Mehta mencoba menenangkan agar masyarakat tidak panik. ''Jika anda benar-benar ingin pedikur ikan, di sini atau di luar negeri, tidak ada salahnya untuk mengecek kondisi kesehatan kaki anda. Ini dilakukan untuk mencegah tersebarnya penyakit menular,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement