Ahad 21 Oct 2012 18:59 WIB

Rokok, Alkohol & Kopi Picu Osteoporosis

Rep: Heri Purwata/ Red: Karta Raharja Ucu
Asap Rokok - ilustrasi
Asap Rokok - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para perokok aktif biasanya juga pengonsumsi kopi. Padahal, rokok dan kopi adalah biang kerok timbulnya osteoporosis.

Selain kopi dan rokok, sering menenggak alkohol dan obat-obatan pencegah asma dan kejang serta rematik, diketahui juga memicu terjadinya osteoporosis. Demikian yang disampaikan dokter spesialis penyakit dalam RS Sardjito ada peringatan Hari Osteoporosis sedunia yang digelar PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Ahad (21/10). Pada peringatan ini juga dilakukan senam Lansia yang diikuti sekitar 700 peserta dari komunitas dan perorangan yang berasal dari Yogyakarta dan daerah sekitarnya.

Nyoman menjelaskan puncak densiti (kerapatan) tulang manusia adalah pada usia 30-an. Jika saat usia itu tulang tidak penuh atau sempurna, maka sangat rentan terjadinya osteoporosis. 

Jika seseorang terkena osteoporosis, kata dia, maka akan rawan terjadi kebungkukan dan patah tulang. Tulang yang rawan dan sering patah adalah tulang pinggul karena banyak menahan beban.

"Selain itu juga tulang punggung dan tulang pergelangan tangan. Tulang punggung juga jelas banyak menahan beban karena menahan organ depan manusia. Tulang pergelangan tangan juga rawan patah karena jika seseorang terjatuh secara reflek tangan akan menahan beban tubuh," paparnya.

Dijelaskannya, karena gejala-gejala tulang keropos jarang terlihat, maka banyak orang yang sering mengabaikan. Padahal, pengeroposan tulang itu bisa diantisipasi supaya tidak terjadi.

Penyebab seseorang menderita osteoporosis antara lain usia saat dalam kandungan dan masa kanak-kanak kekurangan gizi dan kalsium. Pada usia 30 an tahun densiti tulang kurang sempurna. Selain itu juga kurang gerak atau kurang berolah raga.

"Sel-sel  yang membentuk tulang (osteoblas) kalah dengan sel yang menyerang (osteoclas)," imbuhnya mengakhiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement