REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para ilmuwan memperingatkan bahwa anggur merah yang seringkali dinyatakan sebagai suplemen yang terpopuler di kalangan perempuan tengah baya, ternyata tidak bisa melindungi perempuan sehat untuk melawan berbagai ancaman kesehatan.
Anggur merah mengandung bahan baku yang disebut dengan resveratol yang dinyatakan dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan memperpanjang usia harapan hidup.
Sejak itu, penjualan resveratol meningkat tajam, karena bahan ini juga dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dan kadar lemak di dalam darah. Reveratol juga dinyatakan dapat mengurangi hipertensi bila dikonsumsi tanpa alkohol.
Resveratol yang ditemukan terkandung pada kulit anggur merah dan warga Prancis percaya bahwa segelas anggur merah sehari dipercaya dapat memperpanjang usia.
Namun, penelitian baru-baru ini menemukan bahwa perempuan yang sudah mengalami menopause dan mengkonsumsi resveratol sebagai suplemen, tidak lebih sehat dibandingkan dengan perempuan lain yang mengkonsumsi suplemen biasa.
Para ilmuwan dari Washington University mengatakan bahwa pasti ada kandungan lain di dalam anggur merah, yang dapat dijadikan alasan mengapa anggur merah dapat mencegah perkembangan penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.
Para peneliti memberikan 15 orang perempuan suplemen harian resveratol dengan kadar 75mg, kadar yang sama bila mereka meminum delapan liter anggur merah. Sensitivitas insulin kelimabelas responden kemudian dibandingkan dengan 14 responden lain yang menerima placebo sebagai suplemen.
Salah satu peneliti, Samuel Klein, mengatakan bahwa suplemen resveratol menjadi populer karena penelitian bahan ini terhadap sel dan tikus menunjukkan adanya pencegahan atau perbaikan kondisi kesehatan.
"Namun data kami mendemonstrasikan resveratol tidak memiliki keuntungan bagi sistem metabolisme, yang terkait dengan perempuan tengah baya pada umumnya," ujar Klein.
Dia menjelaskan bahwa beberapa studi kini sedang mengevaluasi efek samping resveratol terhadap manusia. Beberapa penelitian itu dilakukan terhadap penderita diabetes, manula yang mengalami gangguan toleransi glukosa, atau penderita obesitas yang memiliki masalah metabolisme.
"Kemungkinan besar resveratol hanya dapat memberikan keuntungan untuk kesehatan manusia yang memiliki masalah metabolisme dibandingkan dengan orang yang sehat," imbuh Klein.