REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Saat ini, banyak berjangkit penyakit yang diderita oleh masyarakat. Salah satu faktor penyebabnya adalah makanan. Karena itu, untuk menjaga kesehatan, masyarakat perlu memerhatikan asupan makanan tiap hari.
Masalah inilah yang menjadi perhatian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Iskandar. Dia mengajak masyarakat setempat untuk kembali mengonsumsi makanan alami guna menghindari gangguan kesehatan. "Saya mengajak masyarakat kembali mengonsumsi makanan alami, karena selain bebas bahan berbahaya juga banyak tersedia di Pandeglang," katanya di Pandeglang, Selasa (30/10).
Saat ini, kata dia, ada kecenderungan masyarakat lebih senang mengonsumsi makanan produksi pabrikan, terutama yang instan, padahal dari faktor kesehatan kurang baik. Dalam makanan instan, kata dia, bisa saja mengandung bahan yang kurang baik bagi kesehatan dan bisa mendorong timbulnya penyakit tertentu.
Kondisi itu, kata dia, sangat jauh berbeda dengan makanan alami yang bebas dari campuran bahan apapun, sehingga tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan ketika mengonsumsinya. Menurut dia, banyak makanan alami yang mengandung gizi dan aman dikonsumsi masyarakat, seperti singkong, talas, sukun, pisang dan jenis buah dan umbi-umbian lainnya.
"Makanan alami itu dimakan apa adanya tanpa diolah pun sudah enak, apalagi kalau masyarakat mau berkreasi mengolahnya akan lebih enak lagi, dan tidak kalah dengan produksi pabrikan," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang, juga terus mendorong masyarakat, terutama kalangan ibu rumah tangga di daerah itu, untuk menciptakan menu makanan berbahan baku potensi lokal. "Kita bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Pandeglang, secara rutin menggelar lomba menciptakan makanan khas yang memiliki gizi tinggi, yang bahan bakunya dari potensi lokal," kata Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi.