REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Informasi tentang kanker payudara cukup banyak, khususnya di dunia maya. Tetapi banyaknya informasi itu justru menyisakan pertanyaan perihal kevalidan data dan fakta yang ditampilkan.
Rina Susanti, mantan penderita kanker payudara mengaku ketika ia divonis menderita kanker payudara pada tahun 2010, hal yang membuatnya panik adalah terlalu banyak informasi tentang kanker payudara. "Yang saya tahu, tidak semua informasi itu benar," kata dia ketika ditemui disebuah acara di Jakarta, Rabu (21/11).
Sebabnya, Rina yang juga blogger ini, berinisiatif membuat satu pusat informasi yang berisi data valid dari pihak berkompeten di bidang itu, yakni Yayasan Kanker Indonesia (YKI). Pusat informasi itu sendiri berbentuk aplikasi ponsel. "Mengapa ponsel, karena lebih praktis dan cepat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan," kata dia.
Inisiatif Rina, akhirnya diperkenalkan kepada publik setelah berhasil menjadi juara dalam satu kompetisi yang digelar produsen elektronik ternama dunia. Rina berharap inisiatifnya ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat umum.
"Menurut saya, masalah kanker payudara cukup sensitif bagi perempuan. Menanyakan hal ini biasanya dianggap memalukan. Belum lagi biaya pemeriksaan yang demikian tinggi," kata dia.
Aplikasi karya Rina sudah dapat diunduh via bit.ly/spotityourself. Untuk saat ini, aplikasi baru bisa diunduh ponsel berbasis sistem operasi Blackberry dan Android. Desember 2012 menyusul aplikasi khusus IOS, Apple.
Pada aplikasi itu, masyarakat dapat mencari informasi apapun terkait kanker payudara misalnya saja daftar rumah sakit, konsultasi gratis, artikel tentang kanker payudara serta tips-tips seputar pencegahan.