REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Muhammad Hanafi, mengembangkan obat antikanker dan antikolesterol dari ekstrak aktif tumbuhan dan mikroba.
"Obat tersebut berupa ekstrak aktif dari tumbuhan maupun mikroba yang telah diisolasi dan diidentifikasi senyawa aktifnya," kata Hanafi usai pengukuhannya sebagai profesor riset di Auditorium LIPI, Jakarta, Jumat (23/11).
Dia mengembangkan obat antikanker dari senyawa Salisil Anilida (SA) dan obat antikolestrol dari senyawa Lipistatin, turunan dari Lovastatin.
"Berdasarkan uji pra-klinis, senyawa SA mampu menurunkan kanker, namun juga menunjukkan sifat toksik. Sementara Lipistatin mempunyai potensi sebagai obat antikolestrol," jelas dia.
Penelitian uji klinis, menurut dia, masih harus dilakukan untuk menghasilkan obat antikanker dan antikolesterol dari kedua senyawa tersebut.
Namun biaya untuk melakukan uji klinis tidak sedikit. Dia sudah berusaha mengajukan proposal penelitian uji klinik untuk senyawa tersebut ke perusahaan obat tapi belum mendapat tanggapan.