REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Di beberapa negara sudah memasuki musim hujan. Flu menjadi penyakit yang paling mengancam masyarakat. Penelitian di Inggris menemukan wanita berisiko lebih besar terkena flu dibandingkan pria.
Satu survei flu nasional yang dilakukan London School of Hygiene dan Tropical Medicine menunjukkan wanita adalah pihak pertama yang lebih banyak terkena flu. Lembaga penelitian ini menyebarkan survei berupa kuisioner secara online ke seluruh penjuru Inggris.
Datanya digunakan untuk memetakan penyebaran flu selama musim dingin di negara tersebut. Peneliti kemudian menganalisis penyebaran virus flu dan yang mendapat pengaruhnya.
"Anak perempuan di bawah usia 18 tahun berisiko paling besar terkena flu," kata salah seorang peneliti, Alma Adler, dikutip dari BBC, Rabu (28/11). Hasil penelitian tersebut menunjukkan ternyata ada perbedaan flu antara pria dengan wanita.
Meski demikian, perempuan lebih baik dalam memerangi infeksi virus flu dibandingkan pria. "Secara psikologis, pria berpikir bahwa mereka akan mati jika tidak sehat. Sehingga mereka pergi ke tempat tidur dan mengharapkan wanita menjaga mereka dengan baik," kata Guru Besar Virologi Universitas London, John Oxford.
Meskipun wanita cenderung menjadi pihak pertama yang terkena flu, namun faktor evolusi dan perbedaan hormonal menyebabkan pria lah yang kemudian lebih rentan terinfeksi flu dari wanita. Misalnya, jika seorang istri yang terkena flu kemudian tidur di ranjang yang sama dengan suaminya, maka dalam delapan jam virus flu tersebut langsung berpindah ke suami.
Health Protection Agency (HPA) melakukan monitoring setiap pekan terhadap aktivitas flu pada penduduk Inggris Oktober 2012. Hasilnya, 65 persen yang terkena flu adalah wanita.
Sebanyak 32 persen di antaranya adalah wanita hamil. "Jika anda adalah wanita yang sedang terkena flu, maka anda disarankan mendapatkan beberapa pengobatan, misalnya suntikan flu," kata Kepala Pengawas Flu Musiman HPA, Richard Pebody.