Ahad 06 Jan 2013 06:59 WIB

Apa Penyebab Sakit Kuning pada Bayi? (3-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fernan Rahadi
Ibu dan bayi
Foto: bkkbn.go.id
Ibu dan bayi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jaundice atau sakit kuning merupakan kejadian umum pada bayi yang baru lahir. Ini mempengaruhi 60 persen dari semua kasus bayi yang baru lahir.

Berikut adalah beberapa hal tentang jaundice pada bayi yang perlu anda ketahui. Informasi berikut dikutip dari SymptomFind, berdasarkan keterangan Mayo Clinic Amerika, dikutip Ahad (6/1).

Bayi yang terkena penyakit kuning tingkat sedang, biasanya akan hilang sendiri setelah sepakan atau dua pekan. Dokter mungkin akan menyarankan anda untuk meningkatkan intensitas menyusui anda untuk bayi anda.

Namun, jika bayi yang baru lahir terkena penyakit kuning yang parah, maka mereka mungkin membutuhkan intervensi lain. Misalnya dengan cara:

1. Pengobatan fototerapi

Selama fototerapi, bayi ditempatkan dalam inkubator dimana ia akan dikenakan cahaya khusus. Lampu ini memiliki efek langsung pada Bilubirin dan membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh bayi melalui air seni dan buang air besar. selama pengobatan ini, bayi anda hanya akan memakai popok dan penutup mata pelindung saja.

2. Transfusi intravena imunoglobulin

Ini biasanya dilakukan jika golongan darah bayi dan ibunya berbeda. Bayi akan disuntikkan protein untuk memerangi antibodi dari darah ibu yang menghancurkan sel darah merah pada darah bayi. Jenis pengobatan ini membuat bayi tak lagi terkena penyakit kuning.

3.  Pencucian darah

Jika penyakit kuning tak lagi merespons pengobatan lain, maka transfusi darah harus dilakukan. Selama proses ini, darah bayi dibuang sedikit demi sedikit. Darah kemudian diberikan perlakukan khusus, yaitu membersihkannya dari Bilirubin. Setelah darah bersih, maka kembali ditransfusikan ke bayi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement