REPUBLIKA.CO.ID, Rasa kesepian memiliki pengaruh penting terhadap kekebalan tubuh seseorang. Satu penelitian terbaru menyatakan bahwa hal ini dapat meningkatkan risiko terhadap komplikasi penyakit.
Jika dibandingkan dengan orang yang memiliki hubungan sosial yang lebih baik, orang yang kesepian mengalami peradangan yang terkait dengan protein tubuh, serta menunjukkan tanda-tanda reaktivasi virus herpes, menurut MedicalDaily.
Peradangan kronis juga terkait dengan komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes tipe-2, serta arthritis. Mereka yang kesepian juga dapat menderita gangguan fungsi tubuh.
Menurut satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Internal Medicine, tingkat kesepian pada seseorang dapat memprediksi kemungkinan orang tersebut akan mengalami komplikasi masalah kesehatan yang serius di masa depan.
Stres diketahui terkait dengan reaktivasi virus herpes. Maka, stress yang dialami oleh orang yang kesepian dapat mengganggu respon kekebalan tubuhnya.
"Berdasarkan penelitian sebelumnya, jelas dipaparkan bahwa orang yang memiliki kualitas hubungan yang buruk, akan terkait dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk kematian usia muda," kata ilmuwan dari Institute for Behavioral Medicine Research di Ohio State University, Lisa Jaremka.
Dia mempresentasikan studinya di pertemuan tahunan Society for Personality and Social Psychology di New Orleans.
Penelitian ini melibatkan 200 penderita kanker payudara dengan usia sekitar 50 tahun. Para responden telah menyelesaikan pengobatan untuk kanker payudara selama dua bulan hingga tiga tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang kesepian mengalami rasa lelah, stres, dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak kesepian. Tingkat kesepian seseorang diukur menggunakan UCLA Loneliness Scale.
"Kami melihat orang yang kesepian mengalami peradangan yang lebih serius daripada orang yang tidak kesepian," kata Jaremka.