Senin 11 Feb 2013 07:40 WIB

10 Strategi Memanajemen Marah (3)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Mansyur Faqih
Stress
Stress

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kemarahan merupakan emosi normal yang dialami semua orang dari waktu ke waktu. Orang satu dengan lainnya akan mengalami tingkat kemarahan yang berbeda. Beberapa individu, bagaimana pun, memiliki tingkat kemarahan yang terlalu tinggi. Ini mungkin bisa menjadi sinyal masalah. 

Karena, kemarahan tak selamanya harus dihindari. Makanya, kemarahan harus dikelola dengan baik agar tak berada di luar kendali. Bagaimana caranya? Berikut 10 strategi untuk memanajemen rasa marah, dikutip dari SymptomFind, Senin (11/2).

6. Hindari stres

Perhatikan situasi dalam hidup yang menuntun anda untuk menjadi marah. Sebaiknya, anda menghindari mereka sebaik sebisa mungkin. Jika anda kurang suka kondisi dengan banyak orang misalnya. Maka hindari berbelanja di pusat perbelanjaan atau di pasar pada jam-jam sibuk. 

Jika bergegas-gegas kerja di pagi hari menyebabkan tekanan darah meningkat, maka atur alarm anda 30 menit lebih awal. Sehingga memiliki cukup waktu untuk bersiap-siap tanpa merasa tertekan. 

Jadwalkan waktu bagi tubuh untuk mengambil istirahat setidaknya sekali sehari. Menari napas dan menghebuskannya selama 15 menit saja itu cukup untuk mengarahkan fokus tubuh anda dan melepaskan stres yang mungkin terakumulasi sepanjang hari.

7. Ubah pola pikir

Anda bisa menginventarisasi ciri-ciri kepribadian secara keseluruhan. Anda bisa mencatat jenis kata-kata yang digunakan dan pikiran dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, sering bersumpah atau berbicara dengan nada negatif. 

Atau, anda sering mengejek, serta mencoba mengintimidasi orang lain. Atau, selalu mengungkapkan kata-kata yang menunjukkan perbedaann pendapat dengan orang lain. Padahal jika diam itu akan lebih baik. Ini semua adalah ciri-ciri orang yang suka marah. 

Anda sebaiknya mencoba untuk mengganti pikiran negatif dengan energi positif. Jangan serta merta menunjukkan dengan tegas perbedaan pendapat dengan orang lain dalam membahas sesuatu. 

Perhatikan nada suara. Jika anda memang berbeda pendapat dengan orang lain, katakanlah dengan wajar dan sisipkan kalimat positif pada lawan bicara anda. Ini akan lebih baik bagi anda. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement