Rabu 20 Mar 2013 04:53 WIB

Denyut Jantung tak Teratur Berisiko Stroke

Jantung Sehat
Foto: deherba.com
Jantung Sehat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dr. Ang Eng Lip, salah seorang pakar jantung dari Pusat Perawatan Jantung Mahkota Medical Centre (MMC) Melaka Malaysia, mengatakan denyut jantung yang tidak teratur atau irama jantung yang bermasalah berisiko diserang stroke.

Serangan stroke diawali dengan gejala-gejala yang meliputi sesak dada ringan atau nyeri, sakit kepala, pusing atau sejenisnya dan pingsan. Bahkan kesulitan bernafas, terutama saat berolahraga, katanya dalam keterangannya diterima Antara Riau, Selasa.

Seperti disampaikan Yusnan, Pimpinan kantor MMC cabang Pekanbaru, MMC Melaka juga memiliki tujuh spesialis pusat perawatan jantung MMC Melaka Malaysia, diantaranya Dr. Lim Boon Aik, Dr. Siaw Fook Soon, dan Dr. Tee Heng Giap. Disamping itu spesialis bedah jantung dewasa dan anak-anak, yakni Dr. Lee Yew Ming dan Dr. Hew Chee Chin.

Ia mengatakan, kasus irama jantung yang bermasalah dikenal dengan istilah "A-fib", sinyal listrik yang mengendalikan denyut jantung menjadi abnormal.

Sinyal listrik yang tidak teratur dan cepat, katanya, akan membawa akibat pada jantung berdenyut dengan tidak teratur dan biasanya dengan sangat cepat.

"Dalam kondisi `A-fib` sinyal-sinyal listrik yang begitu cepat sehingga bagian teratas dua bilik jantung berhenti memompa secara efektif sehingga menyebabkan darah yang harus keluar dari ruangan itu terhenti," katanya.

Para darah yang tertinggal di bilik jantung, katanya lagi, kemudian akan berkumpul dan menggenang seperti kolam, di mana akan mulai membentuk gumpalan.

Gumpalan-gumpalan kemudian akan berjalan ke otak melalui pembuluh darah, sehingga pada kemudian dapat menyebabkan stroke.

Namun demikian, banyak pasien dari `A-fib` tidak mempunyai gejala dan tidak waspada pada ritme denyut jantung yang tidak teratur, bagaimanapun ketika gejala memang terjadi `A-fib` biasanya disertai dengan gejala yang berhubungan dengan denyut jantung yang cepat seperti berdegub kencang, denyutan-nya seperti melompat lompat, kadar denyut yang tidak bersinkronasasi, katanya.

Untuk mengambil tindakan pencegahan dengan segera, kontrol tekanan darah dengan memberlakukan pola diet makanan sehat, batas mengkonsumsi alkohol 1--2 kali minum perhari, mengurangi kafein, mendapatkan pengobatan pada masalah kelenjar tiroid yang terlalu aktif.

Disamping itu, menghindari merokok untuk mencegah penyakit paru-paru.

Jika anda mengalami gejala-gejala seperti di atas atau anda menduga bahwa anda mungkin memiliki `A-fib` anda disarankan untuk mengambil tes yang disebut `ECG` atau dikenal sebagai `Elektrokardiogram` untuk konfirmasi diagnosis.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement