REPUBLIKA.CO.ID,Sebagaimana telah diketahui, radang gusi berkaitan dengan penyakit sistemik maupun bayi prematur dan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah).
Karena itu perlu dilakukan pencegahan. Supaya tidak terjadi radang gusi, maka harus dilakukan permbersihan karang gigi (skeling) secara teratur. Hal itu dilakukan minimal enam bulan sekali, kata Direktur RS. Gigi dan Mulut Prof Soedomo Ahmad Syaify kepada ROL.
Namun, kata Syaify, kalau keasaman air ludahnya basa, maka skeling harus sering lagi dilakukan. Cirinya keasaman ludah basa diantaranya di rongga mulut kering. Berbeda halnya kalau ludahnya seseorang terasa asam, biasanya dialami oleh ibu hamil. Kalau susana asam di rongga mulut sering seperti ibu hamil yang sering muntah, maka giginya mudah kerowok (berlubang). Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal.
Lebih lanjut dia mengemukakan, karang gigi ini menjadi rumah bakteri anaerob.
Sumber karang gigi itu air ludah. Namun, sebelum karang gigi terbentuk, dari air ludah itu terbentuk plak gigi, Dan, Syaify menambahkan, orang tidak pernah terbebas dari plak gigi. Plak tersebut bisa menyebabkan gigi kerowok atau karang gigi.
Sebetulnya untuk mencegah plak gigi cukup dengan sikat gigi yang benar. ''Tetapi di Indonesia walaupun yang sikat gigi lebih dari 90 persen, tetapi kemungkinan yang betul dalam menyikat gigi hanya sekitar 50 persen. Kalau plak sudah menjadi karang gigi, tidak cukup dibersihkan dengan sikat gigi, melainkan harus dengan skeling,'' sarannya.