REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat perkotaan belakangan ini cenderung rentan terkena gangguan kesehatan jiwa. Hal itu dikarenakan tingginya persoalan perkotaan yang disebut dengan psikososial.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Teddy Hidayat, mengatakan masyarakat perkotaan cenderung tidak bahagia dalam menjalani hidupnya. Kenapa? Karena kondisi perkotaan yang terus berkembang ditambah persaingan hidup yang semakin ketat.
"Mulai dari masalah makro seperti krisis ekonomi hingga masalah perkawinan, kesehatan, biaya sekolah, pekerjaan dan macam-macam," kata Teddy di Bandung, Selasa (30/4).
Menurut Teddy, faktor indikator terganggunya kesehatan jiwa terlihat dari maraknya anak jalanan, kenakalan remaja, hingga penyebaran HIV/AIDS. Bahkan, lebih dari setengah penderita HIV/AIDS atau biasa disebut ODHA mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Sebagai upaya awal untuk mengatasi kondisi tersebut, revitalisasi seluruh Puskesmas menjadi hal penting yang harus segera dilakukan. Teddy mengatakan dokter dan perawat Puskesmas harus memiliki kemampuan yang baik dalam menangani warga yang mengalami penyakit kejiwaan.
Pemberian pelatihan kepada dokter dan perawat Puskesmas menurutnya tidak bisa ditunda lagi. "Dan pelatihan itu lalu dilanjutkan pada mitra dan kader Puskesmas," ujar Teddy.