Jumat 10 May 2013 22:00 WIB

Sirip Hiu Justru Bahaya untuk Tubuh

Red: Mansyur Faqih
Masakan sirip ikan hiu
Foto: biggestmenu.com
Masakan sirip ikan hiu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak mitos mengenai sirip ikan hiu. Antara lain membuat badan lebih sehat dan menjadi awet muda. Benarkah?

Ternyata para praktisi kesehatan dan pakar kuliner justru mengimbau masyarakat tidak mengonsumsi produk dari ikan hiu. Selain mengganggu ekosistem laut dengan adanya perburuan hiu, produk hiu juga bukan makanan yang baik untuk kesehatan.

"Siapa bilang makan sirip hiu badan lebih sehat? Kenyataannya, untuk membuat tampilannya lebih menarik, sirip hiu sering ditambahkan Hidrogen Peroksida yang dapat meningkatkan radikal bebas dan berbahaya bagi tubuh manusia," kata praktisi kesehatan Erikar Lebang di Jakarta, Jumat (10/9).

Ia menambahkan, sampai sekarang masih banyak anggapan salah dalam masyarakat. Khususnya yang menilai kalau produk hiu dapat menyehatkan tubuh karena mengandung protein yang tinggi dan kolagen yang dapat membuat kulit awet muda.

"Padahal cara memasak sirip dan daging ikan hiu itu dengan panas yang tinggi dan waktu yang lama. Maka kemungkinan besar proteinnya sudah hilang. Selain itu, ceker ayam mengandung kolagen yang lebih tinggi dibanding sirip ikan hiu," jelasnya.

Produser film dan praktisi kesehatan Vera Lasut menyatakan tak ingin makan sirip atau daging hiu. Karena hewan ini merupakan predator yang hidup lama di laut. Sehingga tubuh hiu mengandung banyak logam dan zat kimia, seperti merkuri.

"Dengan memakan sirip hiu berarti Anda tidak mempedulikan kecantikan dan kesehatan Anda sendiri. Hiu di laut itu bukan untuk dimakan," ujarnya.

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذَا جَاۤءَهُمْ اَمْرٌ مِّنَ الْاَمْنِ اَوِ الْخَوْفِ اَذَاعُوْا بِهٖ ۗ وَلَوْ رَدُّوْهُ اِلَى الرَّسُوْلِ وَاِلٰٓى اُولِى الْاَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِيْنَ يَسْتَنْۢبِطُوْنَهٗ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطٰنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Dan apabila sampai kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka (langsung) menyiarkannya. (Padahal) apabila mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Sekiranya bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu).

(QS. An-Nisa' ayat 83)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement