REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia mendorong peningkatan pendapatan di sebagian masyarakat Indonesia. Namun, perbaikan taraf ekonomi itu menyisakan satu tantangan, yaitu gaya hidup yang tidak sehat.
Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr dr Imam Subekti, SpPD, KEMD menilai situasi itu sangat mungkin terjadi. Itu bisa dilihat dari semakin ramainya restoran cepat saji dan jumlah kendaraan yang semakin banyak. Sementara tidak lagi terlihat pejalan kaki atau sepeda.
"Ini pertanda, lho. Terjadi perubahan gaya hidup," kata dia di Jakarta, Senin (13/4).
Dari perubahan ini, kata Imam , memungkinkan individu beresiko terkena berbagai penyakit, termasuk diabetes. Karena saat itu seorang individu mulai mengkonsumsi cepat saji, bersosialisasi hingga tengah malam dan jarang beraktifitas atau berolahraga.
Ia menyatakan tak tahu berapa persen kemungkinan individu dengan pendapatan tinggi terkena diabetes. Yang pasti, sangat mungkin terjadi perubahan pola hidup. "Idealnya, naiknya pendapatan itu berdampak positif bukan sebaliknya," kata dia.