REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurangnya asupan buah-buahan dan sayuran masyarakat Indonesia, bukan hanya disebabkan tidak suka. Tapi, lantaran porsinya yang sedikit.
Ahli gizi dari Universitas Indonesia, dr Elvina Karyadi mengungkap, porsi ideal untuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran adalah 5-7 porsi sepekan. "Yang aneh kan, kita ini kaya akan sayuran dan buah-buahan ketimbang negara lain. Harganya juga murah kok," katanya di Jakarta, Selasa (21/5).
Menurut Elvina, banyaknya sayuran dan buah-buahan di tanah air, mendongkrak angka konsumsi masyarakat. Faktanya, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap buah-buahan dan sayuran malah rendah. Di Jakarta saja, 96,3 persen masyarakatnya kurang mengkonsumsi buah dan sayuran.
Elvina menjelaskan, mengkonsumi sayuran dan buah-buahan sangat penting, karena kedua komponen ini menjadi permasalahan utama dalam persoalan asupan gizi pada anak. Kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayuran akan berdampak pada asupan vitamin, zat besi, yodium dan zat penting lainnya. "Dampaknya bisa dilihat, anak kurus, atau pendek," ungkap Elvina.
Karenanya, edukasi bagaimana pentingnya konsumsi buah-buahan dan sayuran harus dilakukan. Waktu paling efektif dalam edukasi ini adalah ketika anak berusia dua hingga enam tahun. "Disini orang tua dituntut kreatif, dan perlu diingat jangan memaksakan anak," tuturnya mengakhiri.