REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina melarang semua susu bubuk impor dari Selandia Baru. Larangan berlaku setelah eksportir utama, Fonterra menemukan strain bakteri di beberapa produk susu bubuk.
Dalam laporan BBC, Ahad (4/8), Cina tergantung pada sebagian besar produk impor susu bubuk asal Selandia Baru. Harga susu impor di Cina mahal setelah skandal susu formula pada 2008 menewaskan enam bayi dan 300 ribu anak sakit.
Fonterra mengumumkan kontaminasi susu bubuk setelah mereka menarik 1.000 ton produk di tujuh negara termasuk Cina. Bakteri tersebut menyebabkan penyakit boutlisme yang merupakan bentuk paling berbahaya dari keracunan makanan.
Bakteri ditemukan di tiga produk susu protein yang digunakan untuk anak-anak. Sekitar 80 persen produk susu di Cina datang dari Selandia baru. Cina menyebut empat perusahaan yang mengimpor produk terkontaminasi dari Selandia Baru.
Berdasarkan laporan media negara, perusahaan tersebut mulai menarik produknya. Produk susu yang diproduksi pada Mei 2012 dengan pipa kotor di salah satu pabrik Fonterra di Waikato dicurigai terkontaminasi.
Fonterra merupakan perusahaan susu keempat terbesar di dunia. Mereka meminta kostumer untuk mengecek pasokan susu bubuk.
Negara-negara yang ditemukan susu terkontaminasi selain Selandia Baru dan Cina adalah Australia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Arab Saudi. Rusia juga dilaporkan mulai menarik produk Fonterra.