Ahad 11 Aug 2013 09:23 WIB

Agar Berat Badan Tak Naik Saat Idul Fitri. Ini Caranya

Rep: rosita budi suryaningsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Menimbang berat badan (ilustrasi)
Foto: drrobynsilverman.com
Menimbang berat badan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika melaksanakan puasa Ramadhan, tubuh akan kembali sehat karena telah melakukan pola makan dan gaya hidup yang sehat selama satu bulan penuh. Namun ketika hari raya Idul Fitri datang, pola makan yang sehat ini pun berubah.

Hidangan penuh lemak kala Idul Fitri dengan porsi yang banyak dan sering, karena setiap melakukan silaturahim dipersilahkan untuk makan besar, membuat bobol pola makan yang telah teratur.

Jika tidak hati-hati, menurut ahli gizi dari Politeknik Kementerian Kesehatan Jakarta II, Dr Marudut, berat badan bisa naik drastis hanya dalam waktu beberapa hari saat idul Fitri.

Menurutnya, orang dalam keadaan sehat biasanya hanya butuh 1500 hingga 2000 kalori saja dalam satu hari. Namun, hidangan yang disajikan kala Idul Fitri mengandung jauh lebih banyak dari itu.

Satu potong daging rendang bisa mengandung 400 kalori, satu potong opor ayam 300 kalori, satu potong kue basah 500 kalori, belum lagi ketupat, dan juga kue kering.

Biasanya, dalam satu hari kala Idul Fitri, bisa mengonsumsi lebih dari 3000 kalori. “Daging, kemudian santan, dan kue-kue, itu mengandung banyak sekali lemak dan kalori yang besar,” ujarnya.

Padahal, makanan  seperti itu tidak bisa dihindari. Tidak mungkin Kita menolak suguhan makanan, karena akan dianggap tidak sopan. “Silaturahim ke rumah orang kemudian makan di sana sudah menjadi budaya orang Indonesia, tidak bisa dihindari,” katanya.

Untuk itu, ia memberikan saran, agar tidak menghindari makan hidangan tersebut, namun mengakalinya agar tubuh bisa tetap mendapatkan asupan nutrisi yang sehat.

Caranya, adalah mengambil porsi yang sedikit-sedikit. Jika ada pilihan lain, misalnya disuguhkan sayur-sayuran, lebih baik memilihnya dibandingkan dengan daging-dagingan yang penuh lemak, apalagi diperparah dengan dimasak menggunakan santan.

Karena makanan berlemak banyak tak bisa dihindari, usahakan terus mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, agar asupan makanan yang masuk ke tubuh bisa berimbang.

Jika sayur dan buah tak banyak ditemukan dalam sajian ketika silaturahim, pastikan ada buah-buahan di rumah kita sendiri.

Pastikan selalu ada beberapa jenis buah di rumah, juga disediakan sayur-sayuran khusus di rumah sendiri. Sehingga asupan nutrisi yang banyak serat, bisa dimakan dengan mudah. Buah yang paling disarankannya adalah apel, mangga, jeruk, dan buah penuh serat lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement