REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana mengobatinya? Terapi Disfungsi Ereksi (DE) dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Terapi lini pertama, mengobati penyebab DE modifikasi gaya hidup dengan penurunan berat badan, berhenti merokok, berolahraga, menghindari alkohol, dan mengurangi stres. “Bisa juga dengan bantuan obat-obatan tertentu dan dengan alat vakum ereksi,” ungkap urolog dr Ponco Birowo SpU PhD.
Terapi lini kedua bisa dilakukan injeksi ke badan kemaluan pria, injeksi ke saluran keluar kencing (intrauretral). Selanjutnya, terapi lini ketiga dilakukan bedah protesis, juga terapi hormon, revaskularisasi kemaluan pria, atau terapi seks.
Di samping itu, terapi terkini yang meli batkan hydrogen sulfidejuga dapat dilaku kan. Demikian pula dengan low intensity extracorporel shockwave therapy(LI-ESWT) atau terapi kejut, yaitu alat yang ditempel di kemaluan pria dan ditembakkan dengan menggunakan gelombang intensitas ren dah. “Alternatif terakhir, gene therapy, yaitu transfer gen yang melibatkan transfer geneticke sel target atau jaringan dengan menggunakan virus atau metode nonviral lainnya,” ujar Ponco.