REPUBLIKA.CO.ID, Pakar gizi dan kesehatan menyatakan makanan olahan termasuk siap saji, dalam kemasan dan makanan beku, tidak bagus untuk kesehatan. Salah satu alasan mereka penyebab kunci obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung dan stroke.
Hanya saja konsumen sering tak tahan untuk membeli karena selain enak, nyaman dan memudahkan, harganya juga terjangkau. Paling tidak Anda mesti membatasi tipe makanan satu ini. Jadi apa sih yang buruk dari makanan olahan? Berikut alasan dari pakar gizi Rose Reisman seperti dilansir oleh Real Age,
1. Sebagain besar mengandung sodium, lemak, lemak jenuh, kalori dan gula berlebihan.
2. Tipe makanan olahan kerap mengandung sedikit gizi tapi memiliki bahan-bahan bersifat racun.
3. Aditif yang diberikan untuk memperkuat rasa dan membuat lebih tahan lama mempengaruhi indera perasa sehingga mereka yang gemar mengonsumsi makanan olahan cenderung kecanduan lemak, gula dan garam.
4. Besar kemungkinan ada bahan-bahan tersembunyi yang tidak dicantumkan dalam label, terutama bila berasal dari negara-negara lain di mana pelabelan tidak diatur.
5. Makanan olahan sering kali dikemas sehingga memberi dampak pula kepada lingkungan
6. Makanan olahan meningkatkan obesitas pada anak, menurunkan rentang hidup mereka dan juga meningkatkan biaya kesehatan.
Mau tahu lebih lanjut?
- Kacang-kacang yang diolah memiliki kadar sodium tinggi dan kerap mengandung MSG
- Es krim bebas lemak juga butuh pengemulsi yang mengubah tekstur dan rasa sehingga butuh lebih banyak gula untuk memperkuat rasa, itu berarti tidak mungkin sedikit kalori.
- Makanan di supermarket mengandung garam dan penguat rasa berlebihan.
- Makanan olahan dari daging dan produk beku sering kali dimasak dalam rendaman sodium tinggi dan sering kali disuntik dengan larutan sodium demi membuat daging tetap lembab.
- Biji-bijian dalam kemasan sering mengandung rasa dengan sodium berlebih.
- Keju cottage bebas lemak juga mengandung garam berlebihan demi mendapatkan konsistensi dadih dan gandum.
Kalau toh Anda harus membeli, pastikan hanya mengambil sesuai kebutuhan, jangan terlalu sering dan sebisa mungkin kurangi dan hindari.