REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Reumatologi Indonesia, Profesor Handoko Kalim MD, mengatakan beban ekonomi penderita artritis rematoid (AR) sangat tinggi.
"Secara ekonomi, pasien harus mengeluarkan uang cukup banyak untuk pengobatan," ujar Handoko di Jakarta, Kamis (17/10).
Penyakit rematoid, lanjut dia, tidak bisa sembuh melainkan hanya bisa menidurkan penyakit tersebut. "Oleh karena itu, perlu adanya terapi mengenai penyakit ini," katanya.
Penyakit tersebut disebabkan keturunan dan juga pola hidup yang tidak sehat. "Jika sudah terkena penyakit ini, maka harus segera ditangani secara tepat," jelasnya.
Rematoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan sendi kronik. Penyakit auto imun yang dimaksud adalah suatu keadaan imun salah mengenal dan menyerang jaringan tubuh yang lain.
Ciri-ciri rematik adalah sakit pada sendi, hangat dan kemerahan, dipegang bengkak, kaku saat pagi, gejala sistemik, demam, dan nafsu makan berkurang.