Selasa 22 Oct 2013 11:36 WIB

Malas ke RS, ke Dokter Virtual Saja

Konsultasi masalah kesehatan pada dokter/ilustrasi
Foto: sheknows.com
Konsultasi masalah kesehatan pada dokter/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Terkena flu, pilek dan batuk tapi malas ke dokter. Itulah yang terjadi pada Diana Rae, warga Washington, baru-baru ini.

Pengajar Ilmu Keperawatan dari kota kecil Tenino, menemui dokternya, menjelaskan berbagai gejala penyakitnya, kemudian mendapat resep. Namun Rae melakukannya tanpa meninggalkan rumah. Yang ia butuhkan hanya sambungan internet dan Skype.

Ben Green, seorang dokter dari Unit Gawat Darurat Franciscan Virtual di Tacoma, Washington, menemui pasien setiap hari melalui telekonferensi video. Dengan video chat, Dr. Freen dapat memeriksa pasien layaknya mereka berada di ruangan yang sama.

Green mengatakan 75 persen dari pasiennya dapat disembuhkan tanpa ia harus bertemu dengan mereka secara langsung. Pasien membayar Franciscan Health System 35 dolar per sesi virtual. Ini lebih murah daripada mengunjungi ruang darurat di rumah sakit, tempat praktek dokter atau klinik darurat.Tak hanya lebih murah, mengunjungi "dokter virtual" juga praktis.

"Saya mau membayar dua kali lipat untuk kenyamanan tak harus menghabiskan banyak waktu di ruang tunggu dokter dan terkena kuman pasien-pasien lain yang juga sakit," katanya seperti dilansir voanews.com, Selasa (22/10).

Franciscan, yang juga mengelola rumah sakit, klinik dan panti jompo, bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi kesehatan Carena. Carena adalah satu perusahaan yang mengkhususkan diri pada pelayanan ini di Amerika.

Kendala saat ini yang menghambat perkembangan layanan dokter virtual adalah bahwa para dokter harus memperoleh izin terpisah dari negara bagian masing-masing. Untuk saat ini, dokter-dokter yang tergabung dalam Carena dapat merawat pasien yang berada di Washington dan California, tapi tidak di negara-negara bagian di sebelahnya seperti Oregon dan Idaho.

Namuin para dokter menyadari, layanan dokter virtual ini mungkin tidak cocok bagi semua orang. "Kenyamanan pasien sangat penting bagi kami. Jadi kalau kita merasa pasien merasa tidak nyaman dengan metode ini, kami akan menyarankan mereka alternatif lain," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement