REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Dalam penelitian terbaru, menanam tanaman di sekitar kebun atau memperbaiki rumah memiliki kaitan dengan hidup lebih lama. Hal itu ditemukan dalam studi terhadap warga di atas usia 60 tahun.
Studi itu menyarankan orang lanjut usia atau lansia untuk aktif bergerak. Penelitian dilakukan di Swedia dengan melibatkan 4.232 orang dengan hasil mereka yang aktif bergerak memiliki risiko serangan jantung dan stroke yang rendah.
Temuan itu dipublikasikan di Jurnal of Sport Medicine Inggris. Para peneliti di Rumah Sakit Universitas Karolinska di Stockholm mengatakan lansia cenderung menghabiskan banyak waktu untuk berdiam diri dan kurang berolahraga daripada orang di kelompok usia lainnya.
Karena itu, aktivitas di antara duduk dan latihan penuh, seperti memperbaiki mobil, memperbaiki rumah, memotong rumput, atau pergi berburu, dapat memperpanjang usia mereka. Hasil penelitian yang dilaporkan BBC, edisi Senin (29/10) mengatakan orang yang lebih aktif setiap hari memiliki risiko terendah untuk serangan jantung.
Sementara, mereka yang aktif tanpa berolahraga memiliki risiko serangan jantung yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak melakukan apa-apa.
Dalam studi selama 12 tahun ditemukan aktif berkegiatan akan mengurangi risiko serangan jantung atau stroke sebesar 27 persen dan kematian dari penyebab penyakit tersebut sebesar 30 persen.
Para ilmuwan menunjukkan duduk untuk jangka waktu yang lama dapat menurunkan tingkat metabolisme orang. Kurangnya aktivitas juga dapat mengubah hormon yang diproduksi dalam jaringan otot. Hal itu bisa menurunkan seluruh kondisi kesehatan.