REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Produk-produk rumah tangga berbasis deterjen, pembersih lantai, sabun, dan sampo yang anda gunakan dalam hidup sehari-hari mengandung karsinogen dan neurotoksin envirotoxins yang bisa menyebabkan keracunan dan kematian pada anak-anak.
Produk-produk tersebut ternyata mengandung bahan kimia yang menyebabkan jerawat, alergi, kanker, eksim, psoriasi, penuaan dini, ruam, dan gangguan neurodegenerative pada anak.
Deterjen dengan bahan Petroleum menyebabkan keracunan pada anak lebih tinggi dibandingkan produk rumah tangga lainnya. Hal ini menurut laporan Environmental Health Association of Nova Scotia (EHANS).
Pada Agustus 2013, bayi berusia tujuh bulan di Florida meninggal setelah tertelan satu butir serat deterjen bewarna.
"Sepanjang Januari-September 2013, ada 7.669 anak dan lima orang remaja teracuni oleh deterjen jenis tersebut," ujar peneliti di American Association of Poison Control Center (AAPCC), dilansir dari Green Media Info, Selasa (19/11).
Mereka meminta agar orang tua mewaspadai deterjen tersebut dari jangkauan anak-anak mereka.
Perusahaan deterjen komersial seperti P&G saat ini mencoba meminimalkan risiko supaya anak-anak tidak mengonsumsi produk sarat racun ini. Se [removed][removed] nyawa beracun yang potensial membunuh yang terkandung dalam deterjen itu adalah Sodium Lauryl Sulfate (SLS), 1,4-Dioxane, Etoksilat nonilfenol (NPE), dan Fosfat. Senyawa-senyawa tersebut sebanyak 10 persennya menyebabkan kematian, menurut laporan US Centers.
Anne C Steinemann, Profesor Hidroloi dan Hidrodinamika di Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Washington menunjukkan bahwa pengering seprai dan pelembut pakaian juga membawa muatan beracun.
Dia menemukan 25 senyawa organik volatil (VOC) dan tujuh polutan berbahaya di dalam cairan kimia tersebut.
Dr Steinemann merekomendasikan untuk menggunakan produk pencuci tanpa aroma. Dokter ini juga lebih menyarankan menggunakan poduk-produk kimia rumah tangga yang diekstrak dari alam, misalnya ekstrak daun, ekstrak kayu atau tanaman lain.