Selasa 26 Nov 2013 09:25 WIB

Ekstra Seledri Dipercaya Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Citra Listya Rini
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi
Foto: Blogspot
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk serangan jantung atau stroke. Bahkan, umumnya hipertensi dianggap sebagai faktor risiko paling signifikan untuk stroke. 

Lebih dari 60 juta orang Amerika mengidap hipertensi, sebanyak 54,3 persen di antaranya berusia 65-74 tahun. Sebanyak tiga per empat atai 71,8 persen pengidap hipertensi itu adalah seluruh kulit hitam dari kelompok usia yang sama. 

Obat untuk menurunkan tekanan darah adalah salah satu obat yang paling sering diresepkan di AS. Lebih dari 678 juta resep obat untuk hipertensi dikeluarkan untuk pasien pada 2010. Semua jenis obat untuk hipertensi saat ini memiliki efek samping yang signifikan. 

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa ekstrak khusus biji seledri menghasilkan uji klinis tanpa efek samping bila dikonsumsi oleh orang-orang penderita hipertensi. 

Ekstrak biji Seledri mengandung senyawa penting yang dikenal sebagai 3-n-butylphthalide atau 3NB. Untuk jangka pendek, senyawa ini bertanggung jawab atas rasa khas dan bau seledri. 3NB ditemukan sebagai komponen aktif seledri.

Para peneliti dari University of Chicago Medical Center mengidentifikasi unsur dalam seledri yang bertanggung jawab untuk menurunkan tekanan darah. 

Seorang Bapak penderita hipertensi mengalami penurunan tekanan darah dari 158 ke 96 setelah makan seperempat pon seledri setiap harinya selama satu pekan. Pada hewan, setelah diberikan seledri, berhasil menurunkan tekanan darah tinggi mereka 12-14 persen, dan juga menurunkan kolesterol tujuh persen. 

Studi ilmiah membuktikan ekstrak biji seledri memasok 85 persen 3NB pada 30 pasien dengan hipertensi ringan sampai sedang. Dosisnya adalah 150 miligram (mg) per hari.

Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan secara statistik pada kedua sistolik (SBP) dan tekanan darah diastolik (DBP) dibandingkan pengukuran dasarnya. Perubahan pada pekan keenam untuk SBP adalah 8,2 mmHg dan DBP adalah 8,5 mmHg. Tidak ada efek samping pada pasien setelah mengonsumsi seledri secara rutin.

Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak biji seledri dapat menghasilkan efek penurunan tekanan darah yang besar. Ini juga dapat meningkatkan aliran darah ke otak, melindungi otak dan meningkatkan produksi energi di dalam otak, serta mengatasi kerusakan ringan pada fungsi kognitif otak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement