HOBART -- Pernahkah anda mengkonsumsi aspirin? Obat penghilang rasa nyeri ini sangat popular digunakan masyarakat untuk mengatasi berbagai keluhan nyeri mulai dari sakit kepala hingga sakit gigi. Namun uji klinis di Australia menunjukan aspirin dapat mencegah demensia dan kanker usus.
Hasil tes medis awal menunjukkan aspirin dapat mencegah demensia dan kanker usus. Kajian yang dilakukan terhadap 15.000 warga Australia sehat berusia diatas 70 tahun ini tercatat sebagai ujicoba klinis terbesar mengenai pemakaian aspirin sebagai pencegah penyakit di kalangan lansia.
Profesor Mark Nelson dari Institut Riset Hobart's Menzies mengatakan percobaan klinik ini bisa menuntun pada prosedur pengobatan yang sederhana dan lebih murah.
"Aspirin obat umum sehingga tidak perlu resep dokter untuk membelinya, dan seseorang juga tidak perlu ke dokter ketika menginjak usia 70 tahun. Jadi ini adalah langkah pengobatan yang sangat sederhana dan sangat murah karena itu kami menyebutnya sebagai langkah strategi yang efektif,” katanya.
Aspirin sudah umum digunakan untuk mengobati pasien yang menderita serangan jantung atau stroke karena dapat menurunkan resiko yang lebih jauh dari serangan jantung atau stroke hingga 23%.
Profesor Nelson mengatakan uji coba klinis ini menilai aspirin efektif menunda resiko demensia.
"Ada sejumlah alasan mengapa aspirin berguna untuk menunda demensia. Alasan nomor satu terkait resiko stroke. Jika anda terserang stroke, sebagian besar otak kita ikut terkena benturan sehingga karenanya kemampuan berpikir bisa terpengaruh,” katanya.
"Ada juga kemungkinan yang sering terjadi yang dikenal dengan sebutan microinfarcts, yang artinya ada area kecil dari otak yang terbentur secara sangat pelan.”
Manfaat kesehatan baik untuk ekonomi
Profesor Nelson mengatakan manfaat besar aspirin bagi kesehatan masyarakat juga akan berdampak positif terhadap perekonomian.
Kognisi atau penurunan kognitif merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting dan jika kita bisa menunda resiko orang terkena demensia, misalnya saja dalam dua tahun mendatang kami akan mampu menghemat dana publik miliaran dolar setiap tahun karena mereka tidak perlu pergi ke dokter, " kata Profesor Nelson .
Meski demikian, Profesor Nelson juga mengakui ada kekurangan dari aspirin, yang juga dapat menyebabkan beberapa orang mengalami stroke berat karena meningkatnya aliran darah .
"Aspirin sebenarnya dapat menyebabkan peningkatan risiko stroke Hemoragik yakni jenis stroke pendarahan dan juga dapat menyebabkan pendarahan ke dalam perut, " ia memperingatkan .
" Dalam kenyataannya, jenis stroke pendarahan merupakan kejadian yang memicu bencana bagi pasien, karena anda bisa cacat atau meninggal.
" Itulah mengapa Anda harus melakukan uji klinis. Ini artinya jika kita sebagai dokter benar-benar tidak tahu jika Anda menggunakannya sebagai strategi, apakah itu secara keseluruhan baik untuk anda atau sebaliknya malah justru merugikan secara keseluruhan.
Studi ini juga menemukan kalau aspirin mungkin dapat mencegah beberapa jenis kanker , terutama kanker usus (gastrointestinal) .
" Ada beberapa bukti yang sangat baik dari kajian ini kalau aspirin dapat mencegah kanker terutama kanker pada saluran pencernaan (gastrointestinal), " kata Profesor Nelson.
"Sekarang yang masuk akal karena Anda menggunakan aspirin dengan cara ditelan, Anda jadi punya komponen alami . "