REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tato bagi sebagian orang sudah menjadi bagian gaya hidup. Sebagian lainnya juga menganggap tato adalah bagian dari budaya berabad-abad silam. Namun tahukah anda bahwa ada risiko kesehatan yang perlu anda ketahui dari menato.
Berikut adalah daftar risiko kesehatan yang disebabkan oleh tato, dilansir dari Symptomfind, Rabu (18/12).
Pertama, keloid, yaitu bekas luka yang bentuknya sedikit menonjol atau berubah warna menjadi ungu atau merah. Nah, keloid bisa terbentuk di bagian tubuh manapun dan dapat menyebabkan trauma kulit, seperti jerawat hingga luka parah. Tato juga bisa meninggalkan keloid di tubuh anda.
Kedua, alergi. Mereka yang memiliki kulit sensitif dapat mengalami reaksi alergi yang disebabkan perwana kulit yang digunakan dalam proses penatoan. Hal ini bisa menyebabkan ruam gatal bahkan bisa muncul bertahun-tahun setelah anda mendapatkan tato.
Ketiga, jerawat. Jika anda memutuskan membuat tato di areal yang sering terkena jerawat, maka itu bisa menyebabkan iritasi.
Keempat, penyakit darah. Jika jarum tato yang digunakan dalam alat tato tidak steril, ada kemungkinan anda terinfeksi penyakit darah, seperti HIV atau AIDS, tuberklosis, hepatitis B dan hepatitis C.
Kelima, infeksi. Mendapatkan tato dengan fasilitas kotor dimana jarum dan peralatan lainnya tidak bersih dan tidak steril dapat menyebabkan infeksi dan masalah kulit lainnya. Bukan tak mungkin anda terkena penyakit menular.
Keenam, bekas parut (goresan). Seberapa banyak anda menato dan merawat tato anda? Tinta tato bisa menyebabkan jaringan parut pada kulit anda menggembung dan terlihat seperti keropeng (Kotoran yang mengering pada luka).
Keempat, ketidakpuasan. Meskipun berisiko kesehatan, ada kemungkinan anda mungkin tidak menyukai hasil akhir tato permanen anda.
Skenario terburuk dari kesalahan ini adalah bisa jadi si penato mengalami kesalahan huruf atau kesalahan garis. Ini menyebabkan anda hanya bisa pasrah atau menghapus kembali tato anda dengan rasa yang lebih sakit dari proses pembuatannya.