Jumat 20 Dec 2013 19:37 WIB

Empat Alasan tak Perlu Ragu Menyantap Cokelat

Rep: mgrol21/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Cokelat (Ilustrasi)
Foto: @science alert
Cokelat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Siapa yang tak suka makanan yang satu ini. Namun ada beberapa anggapan buruk tentang mengonsumsi makanan ini, seperti kegemukan, jerawat dan lainnya. Anda tak perlu cemas, berikut adalah empat alasan mengapa Anda harus memakan coklat seperti yang dikutip dari eatingwell.com

Makanan untuk diet

Cokelat hampir dapat dikatagorikan sebagai makanan diet. Temuan awal dari Hershey menunjukkan bahwa cokelat alami yang memiliki kandungan flavanoid lebih banyak dari cokleat Belanda yang sudah diproses.

Tipe cokelat ini juga dapat membatasi jumlah kalori yang Anda dapatkan selama proses pencernaan dengan meredam aksi enzim pencernaan tertentu, sehingga dapat mencegah beberapa lemak dan zat tepung dalam makanan yang diserap dalam tubuh. Studi ini sudah pernah dilakukan di tabung uji, bukan manusia, alasan itulah studi lebih lanjut diperlukan.

Menyehatkan jantung.

Seperti yang Joyce Hendley laporkan dalam EatingWell Magazine, sebuah studi besar dari Harvard yang diterbitkan pada tahun 2010 menemukan bahwa wanita yang makan satu atau dua ons coklat dalam seminggu memiliki risiko 32% lebih rendah atas gagal jantung dibandingkan dengan wanita yang tidak makan coklat.

Ada kemungkinan bahwa senyawa dalam coklat yang disebut flavanols membantu mengaktifkan enzim yang melepas nitrat oksida, yaitu zat yang membantu memperluas dan menenangkan pembuluh darah.

Nitrat oksida juga terlibat dalam menipiskan darah dan mengurangi kecenderungan penggumpalan darah, yang berpotensi akan risiko stroke. Tak hanya itu, beberapa kunci flavanols dalam coklat, catechin, dan epicatechin juga dikenal dapat menyehatkan jantung. Antioksidannya dapat membantu mencegah kolesterol dari ancaman yang lebih mematikan.

Membuat Anda tersenyum

Hanya dengan melihatnya saja dapat membuat Anda tersenyum, menurut survei terbaru di Inggris. Sebanyak 60% wanita memilih coklat sebagai pengalaman tersenyum yang paling layak.

   

Penglihatan lebih baik

Saat para peneliti menyuruh para partisipan penelitian memakan coklat hitam, mereka lebih mampu membedakan item pada latar belakang yang berwarna sama dan mengambil sedikit waktu untuk mendeteksi arah bergeraknya titik (dua hal penting sebagai ukuran untuk mengemudi di malam hari) dibandingkan saat mereka makan coklat putih.

Para peneliti berpikir karena flavanols yang ada dalam coklat hitam dapat meningkatkan penglihatan, sementara dalam coklat putih tidak mengandung flavanols.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement