Sabtu 21 Dec 2013 06:31 WIB

Perempuan Perlu Waspadai Kanker Paru

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Dewi Mardiani
Ilustrasi kanker paru
Foto: Antara
Ilustrasi kanker paru

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kanker payudara ternyata bukan lagi menjadi satu-satunya penyakit berbahaya yang mengintai wanita. Berdasarkan data dari National Cancer Intelligence Network, kanker paru juga mulai mengancam kesehatan kaum wanita.

Berdasarkan data yang dilansir lembaga tersebut, jumlah penderita kanker paru-paru wanita tumbuh signifikan selama 20 tahun terakhir. Jika di tahun 1990 perbandingan pederita kanker paru antara wanita dan pria adalah 1:3, kini perbandingan penderita kanker paru bagi wanita dan pria sudah mencapai 2:3.

Para ahli mengatakan bahwa ada tren pengurangan perokok pria sejak tahun 1950. Sebaliknya, tren perokok wanita justru kian meningkat. Akibatnya, wanita kini menjadi sasaran dari industri rokok untuk memasarkan produknya. Bisa menurunkan berat badan menjadi salah satu alasan wanita mengonsumsi rokok.

Peneliti dari National Cancer Intelligence Network, Mick Peak, mengatakan meningkatnya jumlah penderita kanker menuntut para ahli berjuang lebih keras untuk bisa mencegah dan mengatasi penyakit mematikan ini.

Untungnya, pasien kanker paru saat ini bisa hidup lebih lama dibandingkan dengan 20 tahun lalu. Menurutnya, hal ini sebagai salah satu pertanda pelayanan kanker yang lebih baik dibandingkan dua dekade sebelumnya. Namun, diakuinya masih banyak hal yang perlu ditingkatkan untuk pengobatan kanker paru, mengingat angka kematian masih tinggi, terutama di tahun-tahun awal diagnosis.

Chief executive of the Roy Castle Lung Cancer Foundation, Paula Chadwick, wanita kini harus semakin sadar terhadap antisipasi kanker paru. Pasalnya, kanker paru sama bahayanya dengan kanker payudara. Di Inggris, kanker paru bahkan diderita lebih banyak oleh wanita dibandingkan kanker payudara.

Sebanyak 16 ribu wanita Inggris meninggal setiap tahunnya karena kanker paru-paru dan 12 ribu orang meninggal karena kanker payudara. “Jadi kalau kita mulai merasa sesak nafas, batuk, sebaiknya segera periksa, ini penting untuk memperpanjang hidup, ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (20/12).

Pada tahun 2010, penderita kanker pria naik 29 persen di Inggris. Wanita Inggris yang mengidap kanker paru meningkat lebih banyak lagi, yaitu sebesar 33 persen. Meski pun dikenal sebagai penyakitnya kaum perokok, kanker paru ternyata juga banyak diderita oleh orang-orang yang tidak merokok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement