REPUBLIKA.CO.ID, Anda yang sehari-hari bekerja menggunakan laptop apakah selama ini sudah menerapkan standar bekerja yang baik? Bisa saja suatu ketika mata Anda terasa berair dan capek, kemungkinan besar karena Anda belum memperhatikan bagaimana cara yang sehat bekerja di depan laptop.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI) dr H. Sumardoko Tjokrodigdo, SpM, SpKP, penempatan monitor harus selevel dengan mata. ''Monitor jangan terlalu di bawah atau di atas, karena itu akan mempercepat kelelahan mata,'' tuturnya.
Menurutnya, jarak antara monitor dengan mata sebaiknya sekitar 50-60 sentimeter. Intensitas dari laptop tidak boleh terlalu terang dan tidak boleh terlalu redup. Jadi, intensitas laptop sebaiknya sedang dan ada penerangan di ruangan (di atas) laptop. Ada sebagian orang yang memasang alat pengurang paparan ultraviolet pada layar monitor. Sebenarnya efeknya tidak terlalu optimal.
Yang berdampak optimal adalah bila Anda bekerja dengan laptop 20 menit, maka harus istirahat selama 20 detik dengan cara melihat ke arah 20 feet atau kira-kira enam meter dari laptop. Dengan begitu efek dari ultraviolet ke mata sudah terimbangi, sehingga tidak menimbulkan kelelahan pada mata.
Kalau tidak dilakukan istirahat 20 detik setiap 20 menit bekerja dan memandang sesuatu ke arah enam meter, maka efeknya kumulatif, menjadi cepat capek, mengantuk, konsentrasi ke pekerjaannya berkurang, sehingga menyebabkan performa kerja menurun. Tempat duduk pun harus sedemikian rupa sehingga kaki tidak boleh menggantung. Kursinya harus yang ergonomis (sandarannya harus bisa mengikuti gerakan punggung).
Tanda-tanda kelelahan karena efek penggunaan laptop adalah mata lelah, berair, mengantuk, untuk mengangkat kelopak mata berat. ''Bila mata Anda lelah dan didiamkan terus, Anda akan mengantuk. Ini merupakan warning system pada tubuh kita supaya kita harus segera istirahat. Tetapi kalau tetap Anda paksakan, lama-lama warning system-nya juga rusak, tahu-tahu terjadi gangguan pada selaput jala mata atau retina,''ungkapnya.