REPUBLIKA.CO.ID, Untuk Anda yang gemuk dan perokok, ada satu penyakit yang harus sangat diwaspadai: jantung.
Risiko penyakit jantung koroner sendiri terbagi menjadi faktor risiko yang bisa dimodifikasi dan yang tidak bisa dimodifikasi. Menurut dr Trisulo Wasyanto Sp.JP (K). FIHA. FACSCC, displidemia, diabetes mellitus dan hipertensi termasuk ke dalam faktor risiko yang bisa dimodifikasi selain merokok, obesitas, faktor trombogenik, stress psikis dan kurang gerak.
Sedang faktor yang tidak bisa dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin pria, riwayat keluarga atau keturunan dan riwayat penyakit jantung koroner sebelumnya.
Trisulo menjelaskan tentang tempat nyeri pada gangguan jantung. Seperti, belakang tulang dada, belakang tulang dada menjalar ke leher, dari dada menjalar ke bahu dan lengan, dari dada menjalar ke rahang, dada bawah di ulu hati. Ini sering ditafsirkan sebagai penyakit maag. Dan, daerah punggung di antara kedua belikat.
Menurut Dr dr Noer Rachma Sp.KFR, program rehabilitasi penderita jantung merupakan program multifase. Ini dirancang untuk memulihkan gangguan jantung terutama gangguan pembuluh darah koroner jantung.
Latihan fisik merupakan salah satu rangkaian dalam rehabilitasi medik. Latihan fisik yang paling mudah dilakukan bagi penderita jantung diantaranya adalah jogging, jalan, treadmill, bersepeda dan berenang.
Latihan harus dihentikan, jika terjadi hal lain. Seperti, timbul nyeri dada (angina), timbul sesak nafas, timbul pusing kepala, atau bila denyut nadi telah tercapai.