Ahad 12 Jan 2014 16:07 WIB

Bakar Lemak dengan Lemak, Caranya?

Hamburger besar
Foto: RNW
Hamburger besar

REPUBLIKA.CO.ID, Tubuh manusia adalah organisme adaptif yang mengatur sekresi hormon dan produksi enzim berdasarkan makanan yang kita makan.

Ketika Anda mengasup karbohidrat maka tubuh akan menggunakannya sebagai sumber energi dan menyimpan sisanya dalam sel-sel lemak. Pun ketika Anda mengasup protein, maka tubuh akan menggunakannya sebagai bahan baku pembentuk sel dan jaringan otot. Lalu apa jadinya jika Anda mengonsumsi lemak?

Sekarang kita ambil contoh kandungan lemak yang terdapat dalam minyak kelapa murni. Dalam minyak kelapa terdapat kandungan lemak yang disebut Medium Chain Trigliserida (MCT) atau asam lemak rantai menengah yang memiliki sifat cepat cerna sehingga tubuh bisa segera menggunakannya sebagai bahan bakar.

Ketika tubuh dapat memetabolisme lemak dengan segera, proses metabolisme MCT ini akan menghasilkan keton. Keton adalah produk sampingan dari metabolisme MCT. Ketika tubuh tidak memiliki cukup glukosa, hati (liver) akan mengubah lemak menjadi asam keton, yang digunakan sebagai bahan bakar oleh otot.

Keton juga berperan penting dalam membantu menyuplai bahan bakar sel-sel dari sistem saraf dan jaringan lain dalam tubuh, terutama ketika sel-sel tersebut membutuhkan bahan bakar dari molekul lemak.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Obesity Research and in the International Journal of Obesity and Related Metabolic Disorders, melaporkan bahwa dengan menambahkan MCT ke dalam menu diet secara efektif dapat meningkatkan pembakaran asam lemak.

Mereka menegaskan bahwa makan lemak dapat membakar lemak. Tentu hasil penelitian ini membutuhkan lebih dari sekadar makan lemak untuk membakar lemak, tapi mengurangi asupan karbohidrat juga menjadi faktor penting untuk menurunkan berat badan, termasuk memilih asupan lemak yang tepat dan sehat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement