Kamis 13 Feb 2014 10:35 WIB

Cara Menghilangkan Gatal Miss V

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Rasa gatal tersebut harus diatasi agar tidak membahayakan kesehatan perempuan.
Foto: Prayogi/Republika
Rasa gatal tersebut harus diatasi agar tidak membahayakan kesehatan perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, Gatal yang menyerang bagian intim kewanitaan harus diatasi. Tetapi bagaimana cara yang tepat? Dokter kandungan pada RSUD Provinsi Banten, dr Iswan Syarif SpOG (K), pun mengingatkan kaum Hawa untuk menjaga Miss V agar tidak lembab.

Caranya, ketika selesai buang air kecil atau besar, perempuan dianjurkan membasuh organ intim mulai dari arah depan ke belakang, namun pastikan tangan Anda bersih dari sebelum dan sesudah menyentuh vagina. Selain itu, kata dia, kaum Hawa harus rutin mengganti celana dalam.

Ketika selesai buang air besar atau kecil usahakan untuk mengganti celana dalam. Begitu pula selepas berolahraga atau melakukan aktivitas seharian di luar ruangan. Jika dirasakan perlu, Anda juga dapat membawa celana dalam ketika sedang melakukan aktivitas di kantor.

 Gunakan celana jins atau celana lainnya yang terbuat dari bahan katun yang mampu menyerap keringat dengan baik. Jangan mengenakan celana yang ketat karena hanya akan membuat rasa gerah, keringat menempel, serta organ di sekitar kewanitaan Anda menjadi lembab dan sirkulasi udara tidak lancar. Celana ketat hanya akan menekan otot-otot di sekitar vagina.

 Tips lainnya, ketika berada di toilet umum, hindari menggunakan air yang berada di bak atau ember. Menurut penelitian, air yang tergenang di toilet umum mengandung 70 persen jamur Candida albicans (penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina). Sedangkan, air yang mengalir dari keran di toilet umum mengandung kurang lebih 10 sampai 20 persen jamur.

 Saat menstruasi, sebaiknya sering mengganti pembalut minimal dua kali sehari. Selain itu, basuh vagina ketika berganti pembalut.

Jika menggunakan cairan pembersih organ intim kewanitaan, disarankan untuk tidak sering membasuh Miss V dengan pembersih vagina. Hal ini bertujuan untuk menghindari kekeringan cairan pada vagina dan tetap menjaga keseimbangan pH pada vagina.

 Terlalu sering memakai cairan pembersih organ intim juga tak disarankan. Sebab, menyebabkan bakteri baik pada vagina mati dan memicu timbulnya jamur yang berakibat pada vagina menjadi gatal. Selain itu, jangan menggunakan spray kesehatan wanita karena produk ini dapat mengubah keseimbangan pH dalam vagina yang dapat memicu infeksi.

Yang penting untuk diingat, hindari menggaruk, menggosok, atau menambah tekanan ke daerah yang terasa gatal. Rasa gatal yang terus-menerus digaruk bisa memicu iritasi dan menyebabkan vagina seperti terbakar atau gatal berlebih. Anda juga harus menghindari kontak seksual sementara, terutama sampai rasa gatal hilang, karena ditakutkan ini gejala penyakit menular.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement