REPUBLIKA.CO.ID, Letusan Gunung Kelud menimbulkan sebaran abu hingga ratusan kilometer jauhnya. Masyarakat yang tinggal di kawasan terkena abu pun diminta selalu mengenakan masker.
Paparan abu di udara umumnya mengganggu kesehatan mata, hidung, dan tenggrokan. Seperti dikutip dari laman volcanoes.usgs.gov paparan abu dalam waktu pendek belum diketahui memiliki efek jangka panjang terhadap kesehatan. Begitu pula dampak paparan abu vulkanik bagi kesehatan bila terjadi dalam waktu yang lebih lama lagi.
Masyarakat namun diminta menghindari terpapar abu vulkanik. Masker yang efektif pun harus dikenakan bila kondisi udara penuh dengan partikel abu vulkanik.
Penderita bronchitis kronik, emphysema, dan asma perlu mengambil langkah yang lebih waspada untuk menghindari paparan abu. Mereka diharapkan tetap berada di dalam ruangan dan menghindari paparan yang tidak diperlukan terhadap abu.
Kenakan selalu masker dan busana yang tertutup saat abu sedang memenuhi udara. Bila masker tidak tersedia, tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan, kain, pakaian. Masker sementara ini akan membantu memfilter partikel abu berukuran besar yang berpotensi menyebabkan iritasi mata dan tenggorokan. Membasahi kain dengan air akan membantu keefektifan kerja masker sementara.
Ketika situasi sudah aman, dan abu sudah bisa mulai dibersihkan lakukan dalam kondisi terbuka. Maksudnya, bila abu masuk ke dalam rumah bersihkan dengan terlebih dulu membuka semua jendela dan pintu agar memberi akses udara masuk. Basahi pula abu jika memungkinkan untuk mencegah penyebarannya. Selalu tutup pintu rumah ketika abu sedang memenuhi udara.