Sabtu 15 Feb 2014 17:23 WIB

Petugas PDSR Bukan Cuma Tangani Flu Burung

Flu Burung jenis H7N9.
Foto: drugdiscovery.com
Flu Burung jenis H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Provinsi Kaltim mengatakan petugas Participatory Disease Surveillance and Response (PDSR) atau Tim Pelacak Penyakit dan Respon Cepat bukan hanya menangani penyakit flu burung atau avian influenza (AI), tetapi juga penyakit lain.

"Jadi, tugas PDSR bukan hanya menangani penyaki AI, tetapi juga penyakit hewan menular lainnya seperti rabies, jembrana, serta penyakit kuku dan mulut," ucap Kadisnak Kalimantan Timur (Kaltim) Dadang Sudarya di Samarinda, Sabtu.

Berbagai upaya telah dan akan terus dilakukan agar para petugas PDSR semakin terampil dalam menangani berbagai penyakit hewan menular tersebut, di antaranya adalah pelatihan penanganan baik yang dilakukan oleh Disnak Provinsi Kaltim maupun oleh Disnak di kabupaten serta kota.

Program pelatihan berkelanjutan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui peran petugas PDSR, yakni dengan pola pendekatan partisipatif masyarakat terhadap penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan menular.

Di Kaltim dan Provinsi Kaltara lanjut dia, terdapat 42 petugas PDSR yang tersebar di kabupaten maupun kota. Dari jumlah itu, pihaknya telah melakukan pelatihan berkelanjutan kepada 32 petugas sehingga sisanya yang 10 orang diprogramkan untuk dilakukan pelatihan kembali.

Para petugas PDSR kata dia lagi, harus mampu dan terus meningkatan aktivitas dalam pelacakan dan respon cepat terhadap berbagai penyakit hewan strategis, agar penyakit yang sudah terpapar kepada salah satu hewan tidak menular ke hewan lainnya.

Pada 2013 lalu, pihaknya juga telah melakukan pelatihan kepada petugas PDSR sehingga mereka lebih terampil dalam melakukan pengendalian dan penanggulangan penyakir rabies, penanggulangan penyakit AI atau flu brung, dan penyakit jembarana.

Petugas PDSR juga telah mengantisipasi dan menanggulangi reproduksi pada sapi maupun kerbau, mengendalikan penyakit parasit, termasuk melakukan pembinaan dan koordinasi kesehatan hewan.

Selain penangangan terhadap sejumlah penyakit tersebut, petugas PDSR juga terus mewaspadai masuknya penyakit mulut dan kuku pada ternak, terutama di kawasan perbatasan yang sebagai pintu masuknya ternak ilegal dari negara lain.

Di Kaltim terdapat kawasan perbatasan dengan Malaysia baik melalui jalur darat maupun laut, yakni di sisi utara dan selatan Kaltim, kawasan inilah yang rawan terjadinya masuknya daging atau ternak ilegal yang bisa membawa penyakit.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement