REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker serviks adalah salah satu momok penyakit bagi wanita. Spesialis Obstetri Ginekologi, Dr. Andi Darma Putra, SpOG menjelaskan agar tak terkena kanker serviks adalah tidak melakukan hubungan seksual.
"Penyebabnya adalah Human Pavilomavirus (HPV), mencegahnya adalah dengan segala usaha agar HPV tidak masuk, segala usaha agar imunitas meningkat. Hal yang dilakukan seperti tidak melakukan hubungan seksual. meningkatan imunitas dengan vaksinasi," ujarnya kepada ROL, belum lama ini.
Untuk melakukan pemerikasaan apakah seseorang mengidap atau beresiko terkena kanker serviks terdapat pap smear dan Inspeksi Visual Asetat (IVA). Namun biasanya wanita di Indonesia kerap malu atau risih melakukan melakukan pemeriksaan ini. Buat yang masih malu melakukan pemeriksaan kanker serviks, baru-baru ini terdapat metode pemeriksaan yang baru yakni self sampling.
" Pemeriksaannya ada Inspeksi Visual Asetat dengan mengoleskan asam cuka, ada pap smear yang sudah terkenal dan kali ini ada self sampling, samplingnya diambil sendiri lalu dikirim ke laborotium," jelasnya.
"Dengan alat seperti pistol dimasukan ke kemaluan, mengandung cairan, cairan dimasukan ke dalam lalu di hisap lagi," tambahnya.
Akurasi dari metode ini, lanjutnya, mencapai 90% untuk tingkat HPV. melalui cara ini diharapkan bisa membuat wanita lebih membuka diri utuk melakukan pemerikasaan kanker serviks.
Berdasarkan data dari Globocan pada tahun 2012 tercatat 80% kasus kanker serviks ada di negara dunia ketiga atau negara berkembang. Di Indonesia senderi diperkerikan 53 juta perempuan beresiko mengidap kanker serviks.