Selasa 18 Feb 2014 17:44 WIB

Ternyata Anak Yang Dibully Akan Terus Tertekan

Lakukan intervensi segera bila menemukan anak yang sedang mengalami penindasan.
Foto: Kiyoshi Ota/Reuters
Lakukan intervensi segera bila menemukan anak yang sedang mengalami penindasan.

REPUBLIKA.CO.ID, Dampak negatif dari segi fisik dan mental pada anak dan remaja yang mengalami penindasan (bullying) mungkin terakumulasi hingga tahun-tahun selanjutnya. Peneliti menemukan remaja yang ditindas di masa lalunya dan yang sedang mengalami penindasan cenderung memiliki kualitas hidup yang rendah.

Studi terbaru menunjukkan sementara anak-anak yang tidak pernah ditindas atau sekali saja mengalami penindasan cenderung lebih berkualitas hidupnya. Karena itu studi menyatakan perlu ditemukan cara yang lebih efektif untuk mengintervensi atau menghentikan bullying.

''Saya pikir ini menjadi bukti perlunya intervensi sejak awal dan secepat mungkin pada aksi bullying. Termasuk mencari cara ilmiah tentang bentuk intervensi,'' ujar Laura Bogart dari Boston Children's Hospital.

Di masa lalu, peneliti telah mensurvei bahwa murid di satu titik dalam waktu, anak-anak dan remaja yang pernah ditindas cenderung mendapat skor rendah dalam kesehatan fisik dan mentalnya. Tetapi sejumlah studi kemudian mencari tahu apakah ada kemungkinan dampak bullying terakumulasi sepanjang tahun.

Data yang dianalisa dari Healthy Passages yang meneliti murid di Alabama, Kalifornia, dan Tecas tentang seberapa besar pengalaman bullying yang dialami. Studi juga dilakukan terkait kesehatan fisik dan mentalnya. Sebanyak 4.297 murid yang duduk di kelas lima, tujuh, dan 10 diperiksa.

Hasilnya, satu per tiga murid secara rutin mengalami bullying. Secara umum, mereka yang pernah ditindas di masa lalu mendapat skor yang lebih baik pada kesehatan fisik dan mentalnya. Angka tersebut dibanding mereka yang sedang mengalami penindasan. Sedang remaja yang mengalami bullying sepanjang masa sekolahnya mendapat skor terburuk.

Kesehatan mental buruk mencakup perasaan sedih, takut, dan marah. Menurut Bogart, buruknya kesehatan fisik termasuk tidak suka berjalan jauh dan tidak mau mengangkat benda-benda berat.

''Saya rasa kunci untuk mengatasi ini adalah orang dewasa siapapun yang memiliki kontak dengan anak-anak harus mengetahui tanda-tanda bullying,'' kata Bogart. Ciri-ciri anak yang sedang ditindas namun tak selalu jelas. Bogart mengibaratkan, ''ada tanda-tanda fisik, tapi tidak selalu fisik.''

Contoh tanda non fisik misalnya ketika anak sedang ditindas, ia kerap tak mau pergi ke sekolah.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement