Ahad 13 Apr 2014 19:27 WIB

Pengobatan Herbal Kerap Dipandang Sebelah Mata, Ini Penyebabnya

Pengobatan herbal/ilustrasi
Pengobatan herbal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengobatan alternatif (terapi herbal) belakangan semakin diminati masyarakat. Namun sayang, seiring menjamurnya pengobatan seperti itu, banyak pengobatan sejenis yang hanya berniat mengeruk keuntungan secara materi. 

"Oknum inilah yang membuat pengobatan herbal terkadang jadi dipandang sebelah mata," ujar Jeng Ana, salah satu herbalis di Indonesia. 

Pola pandang negatif masyarakat semakin bertambah buruk setelah layanan pengobatan tidak dijalani dengan profesional dan kurang bermutu. Karena itulah diperlukan langkah strategis yang dapat membuat masyarakat percaya dan nyaman berobat alternatif, dalam hal ini pengobatan herbal. 

"Maka dari itu saya selalu minta pasien saya untuk membawa cek laboratorium," kata dia. 

Hal ini, sebut Jeng Ana, untuk menepis keraguan pasien akan pengobatan herbal yang dilakukannya.

"Cek laborat itu tidak hanya saya minta pada saat memulai pengobatan, tapi juga setelah pengobatan berjalan. Dengan cara ini pasien bisa melihat hasil dari penyembuhan yang dilakukan," papar dia. 

Ketua Umum Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia (ASPETRI) Yashim Seiff mengatakan langkah tersebut tidak hanya menepis keraguan pasien terhadap pengobatan herbal, tapi juga membuktikan bahwa pengobatan herbal dapat bersinergi dengan dunia medis kedokteran modern.

"Mereka bisa saling mengisi dan tak perlu saling menjatuhkan satu sama lain,” harap Yashmin.

Namun demikian, sesuai SOP (standard operation prosedur) yang diterapkan oleh ASPETRI, para pelaku pengobatan tradisional, tak terkecuali herbalis, tidak diperbolehkan menggunakan alat-alat kedokteran modern. Salah satu tujuannya adalah agar tidak ada pelanggaran ranah profesionalitas. 

ASPETRI merupakan satu-satunya wadah organisasi pengobatan alternatif yang diakui oleh pemerintah lewat Kementerian Kesehatan RI. 

Tujuan utama ASPETRI adalah untuk melakukan pembinaan sekaligus peningkatan mutu layanan pengobatan alternatif ramuan Indonesia. Karena itulah ASPETRI memiliki kewenangan untuk memberikan sertifikasi dan pelatihan yang dilakukan secara berkala.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement